Temuan BPS itu merupakan suatu kemunduran
Jakarta (ANTARA News) - Makin banyak saja orang miskin di Ibukota Indonesia ini, karena penduduk miskin Jakarta meningkat sebanyak 51,24 ribu jiwa pada bulan Maret 2011 menjadi 363,42 ribu jiwa, dibandingkan Maret 2010 yang cuma 312,18 ribu jiwa.
"Jumlahnya sekitar 3,75 persen dari 9,6 juta jiwa penduduk Jakarta," kata Kepala Badan Pusat Statistik DKI Jakarta, Agus Suherman, di Jakarta, Jumat.
Agus menyebut kemungkinan kenaikan jumlah penduduk miskin itu disebabkan oleh kenaikan besaran garis kemiskinan (GK) yang dipicu inflasi.
Ukuran GK 2011 naik menjadi sebesar Rp355.480 per kapita per bulan, dibanding 2010 sebesar Rp331.169 per kapita per bulan yang disebabkan kenaikan tingkat inflasi dari Maret 2010 sebesar 3,49 persen menjadi 5,95 persen pada Maret 2011.
"Jadi yang disurvei penduduk miskin yang merupakan penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan," kata Agus.
Laju inflasi di tahun 2011 tinggi disebabkan kenaikan harga-harga makanan dan minuman yang memicu kenaikan garis kemiskinan, tambah Agus.
Agus mengatakan ada dua komponen dalam perhitungan GK yaitu GK makanan dan GK non-makanan. GK makanan yaitu nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kilo kalori per kapita per hari.
Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komiditi seperti padi-padia, umbi-umbian, ikan, daging, telu dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dan lain lain.
Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai GK tahun ini adalah beras, rokok kretek filter, daging ayam ras, dan telur ayam ras. Sementara, komoditi non-makanan yang berpengaruh yaitu biaya perumahan dan listrik, pemeliharaan kesehatan, dan pendidikan.
Sementara, GK non-makanan adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditi ini diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komditi di pedesaan.
Temuan BPS itu merupakan suatu kemunduran. Pada 2010 Pemprov DKI Jakarta mampu mengurangi angka kemiskinaan dibandingkan tahun 2009 yang berjumlah 323,17 ribu jiwa atau turun sebesar 10,99 ribu jiwa.
Angka itu juga mengalami penurunan dari tahun 2008 dimana jumlah jumlah penduduk miskin mencapai 379 ribu jiwa namun pada tahun 2011 jumlah penduduk miskin Jakarta rupanya kembali meningkat.
(ANT.A043)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011