Washington (ANTARA News/AFP) - Dana Moneter Internasional, Kamis, menyambut parlemen Yunani meloloskan rencana penghematan sulit yang dirancang untuk menopang keuangan dan menghindari "default" (gagal bayar) utang yang bisa mengguncang zona euro.

Juru bicara IMF Caroline Atkinson mengatakan, langkah itu akan "membuka jalan" untuk pencairan lebih banyak dana untuk Athena dari paket penyelamatan Uni Eropa-IMF sebesar 110 miliar euro (160 miliar dolar AS).

"Pengesahan peraturan yang relefan baru-baru ini di parlemen Yunani akan mendukung upaya Yunani untuk melaksanakan program reformasi ekonomi," Atkinson mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Ini merupakan langkah awal dan penting yang akan memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan pemulihan fiskal, menjaga stabilitas sektor keuangan, dan meningkatkan daya saing untuk menciptakan kondisi pertumbuhandan pekerjaan yang berkelanjutan."

Dia mengatakan bahwa diskusi pada tahap selanjutnya dari pembiayaan penyelamatan sedang berlangsung dan "kami berharap untuk resolusi positif selanjutnya."

Pada Kamis pagi, Yunani menyetujui langkah-langkah penghematan 28,4 miliar euro (40 miliar dolar AS) yang ditentukan IMF-Uni Eropa untuk menghindari kebangkrutan nasional, meskipun terjadi kerusuhan dan protes di jalan-jalan Athena.

Uni Eropa mengatakan Yunani sekarang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh negara-negara mata uang euro lainnya untuk menerima angsuran 12-miliar euro yang diblokir dari bailout (dana talangan) bersama yang disepakati dengan IMF tahun lalu.

Rencana yang diloloskan parlemen termasuk kenaikan pajak dan pemotongan belanja yang diharapkan dalam jangka pendek dapat meningkatkan ekonomi yang kesulitan.

Keputusan itu muncul dalam paralel untuk negosiasi dengan bank-bank swasta untuk merestrukturisasi ratusan miliar euro dalam utang negara untuk mencegah default.

Pada Rabu, pejabat direktur pelaksana IMF John Lipsky menolak istilah "penghematan" untuk rencana tersebut, menyebutnya sebagai "penyesuaian struktural" yang dirancang untuk "tujuan dalah hal mendasar masalah dasar ekonomi Yunani, yang kurang berdaya saing." (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011