New York (ANTARA News) - Euro terus menguat mencapai tingkat terbaik terhadap dolar dalam tiga pekan pada Kamis waktu setempat, melampaui 1,45 dolar, karena parlemen Yunani mengkonfirmasi program penghematan yang membuka jalan bagi dana talangan baru.
Pedagang terus menampilkan keyakinan baru dalam mata uang zona euro dan menunjukkan bahwa mereka tidak memperkirakan akhir dari program stimulus Federal Reserve AS "QE2" pada Kamis menyebabkan likuiditas dolar ketat.
Pada 19.00 GMT (Jumat 02.00 WIB) euro berada di 1,4499 dolar, naik dari 1,4429 dolar sehari sebelumnya dan 1,4189 dolar pada Jumat lalu.
Sementara dolar sedikit menguat terhadap franc Swiss dan pound Inggris, sementara jatuh terhadap yen.
Dolar berada di 0,8403 franc Swiss dari 0,8343 franc pada Rabu dan 80,55 yen dari 80,80 yen.
Pound jatuh menjadi 1,6047 dolar dari 1,6063 dolar.
Ray Attrill dari BNP Paribas mengatakan pedagang siap untuk mengambil risiko yang lebih setelah berbulan-bulan bersembunyi di mata uang seperti franc Swiss, melihat bahaya di ketegangan Timur Tengah-Afrika Utara dan krisis utang Yunani.
"Kami melihat pelepasan kuat arus safe haven franc Swiss. Itulah yang menyediakan beberapa dukungan untuk euro," katanya.
"Ada banyak permintaan untuk euro yang telah dipegang kembali ketika krisis Yunani paling hebat."
Hari terakhir dari program pelonggaran kuantitatif Fed 600 miliar dolar AS pada Kamis - di mana likuiditas disuntikkan dengan membeli obligasi pemerintah dari bank - berakhir pada Kamis hampir tidak ada reaksi pasar.
Fed diperkirakan akan terus melanjutkan daur ulang dana-dana ke pasar karena obligasi jatuh tempo, dan tidak menyerap kembali dana sampai tahun depan, demikian AFP melaporkan. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011