Suksesnya masa depan industri kelapa sawit bergantung pada pemanfaatan inovasi yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan agribisnis yang bergerak di bidang perkebunan dan pabrik kelapa sawit, PT Teladan Prima Agro (TPA), terus mendukung transformasi digital untuk efisiensi produksi dan mendorong keberlanjutan usaha dalam jangka panjang.
Direktur Utama TPA Wishnu Wardhana dalam pernyataan di Jakarta, Rabu, mengatakan transformasi digital itu telah dilakukan melalui dukungan Internet of Things (IoT) dalam pengelolaan operasional usaha di Kalimantan Timur.
Ia memastikan perseroan yang mempunyai lahan konsesi seluas 60.000 hektare memiliki cakupan skala memadai dan menguntungkan bagi pengembangan usaha melalui pendekatan inovatif.
"TPA memiliki luas lahan yang ideal secara skala, tidak menuntut perubahan yang rumit dan berbiaya tinggi serta pendekatan inovatif yang kami lakukan dapat diuji secara komprehensif," katanya.
Menurut dia, pemanfaatan teknologi untuk operasional usaha harus dilakukan mengingat sektor industri lain seperti perbankan, kesehatan maupun transportasi telah bertransformasi dengan layanan digital.
"Kami juga mulai menerapkan pendekatan inovatif berupa precision agriculture pada konsesi TPA. Inisiatif ini memungkinkan TPA untuk mengeksplorasi langkah efisiensi lebih lanjut dalam proses produksi kami sekaligus mengurangi beban kegiatan usaha kami terhadap lingkungan," katanya.
Ia memaparkan salah satu contoh precision agriculture terletak pada penggunaan pupuk dengan tepat secara kualitas serta kuantitas dan mengurangi bahaya terhadap lingkungan, untuk mencapai hasil produksi yang lebih tinggi.
Selain itu penggunaan drone untuk optimalisasi Geographic Information System (GIS) dan navigasi satelit juga dapat memberikan informasi mengenai jenis dan jumlah pupuk yang tepat serta dibutuhkan masing-masing pohon secara akurat.
Wishnu menambahkan teknologi juga dapat mengidentifikasi penyakit, tingkat kesuburan dari masing-masing tanaman, memprediksi cuaca, mengetahui tingkat air dalam tanah dan memprediksi produksi kebun secara berkala.
Pendekatan progresif ini, ia memastikan, akan dibangun berdasarkan big data dan algoritma yang memberikan arus informasi terperinci secara real-time dan dapat diakses oleh para manajer untuk pengambilan keputusan bisnis secara efektif.
"Suksesnya masa depan industri kelapa sawit bergantung pada pemanfaatan inovasi yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Ini akan mengurangi kebutuhan perluasan areal kegiatan usaha kelapa sawit karena perusahaan dapat meraih hasil lebih banyak dari jumlah lahan yang ada, dan dikelola secara berkelanjutan," katanya.
Sebelumnya, komitmen mendalam Perusahaan terhadap prinsip keberlanjutan dalam penggunaan lahan dan sumber daya alam secara bertanggung jawab mendapatkan pengakuan di forum Konferensi Perubahan Iklim PBB (UNCCC) di Glasgow, Skotlandia pada Desember 2021.
Saat ini, industri kelapa sawit juga memerlukan transformasi digital dengan menerapkan aspek transparansi sehingga para pemangku kepentingan dapat melihat pengelolaan kegiatan operasi dari sisi agro-ekologi (agro-ecological), sosio-teritorial (socio-territorial), dan skala ekonomi (economic scale).
Baca juga: Industri sawit siap beli sawit petani yang tergabung Program PSR
Baca juga: Airlangga: CPOPC siap wujudkan industri sawit berkelanjutan
Baca juga: Industri sawit nyatakan komitmen siap dampingi petani swadaya
Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022