Oleh penulis Xinhua Wu Qiong
Jakarta (ANTARA) - Perekonomian China menunjukkan kinerja luar biasa dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari perkiraan pada 2021, menunjukkan kekuatan dan ketahanannya di tengah berbagai tantangan serta menyuntikkan kepercayaan ke dalam perkembangannya di masa depan.
Seperti yang dikatakan Presiden China Xi Jinping dalam pidatonya di sesi virtual Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) 2022 pada Senin (17/1), ekonomi China menikmati momentum yang baik secara keseluruhan, dengan pertumbuhan 8,1 persen secara tahunan (year on year/yoy) beserta inflasi yang relatif rendah.
"Kami memiliki keyakinan yang kuat terhadap masa depan perekonomian China," kata Xi, seraya menjelaskan bahwa pergeseran dalam lingkungan ekonomi domestik dan internasional membawa tekanan yang luar biasa tahun lalu. Kendati demikian, fundamental perekonomian China, yang ditandai dengan ketahanan yang kuat, potensi sangat besar, dan keberlanjutan jangka panjang, tetap tidak berubah.
Produk Domestik Bruto (PDB) China diperkirakan mencakup lebih dari 18 persen total PDB global dan menyumbang sekitar 25 persen dari pertumbuhan PDB global, menurut Ning Jizhe, Kepala Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China.
Sejumlah fakta dan data berikut memberikan pandangan yang lebih dekat mengenai perjalanan luar biasa perekonomian terbesar kedua di dunia itu dalam satu tahun terakhir.
REKOR BARU DALAM PERDAGANGAN LUAR NEGERI
Dengan nilai ekspor maupun impor membukukan pertumbuhan sekitar 21 persen (yoy), perdagangan luar negeri China terus naik dan melampaui 6 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp14.325) untuk pertama kalinya pada 2021. Total perdagangan barang meningkat 1,4 triliun dolar AS dari tahun sebelumnya menjadi 6,05 triliun dolar AS, menurut Administrasi Umum Bea Cukai China.
Berkat rantai industrinya yang tak tertandingi di dunia, China mengekspor berbagai produk yang sangat dibutuhkan, mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga barang elektronik dan obat-obatan ke para mitra dagangnya di saat banyak negara di dunia dihadapkan dengan masalah pabrik yang tutup dan kemacetan di pelabuhan. Data resmi juga menunjukkan bahwa impor China menyumbang 12,1 persen dari total impor dunia dalam sembilan bulan pertama 2021, naik 0,5 poin persentase dari tahun sebelumnya.
DESTINASI INVESTASI YANG MENARIK
Investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) ke China juga membukukan rekor tertinggi tahun lalu, seiring para investor global kian percaya untuk berinvestasi di negara itu di saat pandemi COVID-19 terus mengacaukan perekonomian dunia.
Investasi asing langsung ke China Daratan dalam penggunaan aktual tumbuh 14,9 persen (yoy) ke rekor tertinggi 1,15 triliun yuan (1 yuan = Rp2.254) pada 2021, menurut Kementerian Perdagangan China. Dalam mata uang dolar AS, arus masuk itu melonjak 20,2 persen (yoy) menjadi 173,48 miliar dolar AS.
Di tengah upaya untuk membuka perekonomiannya lebih lanjut, otoritas China mengeluarkan dua daftar negatif yang telah dipangkas untuk investasi asing, yang keduanya mulai berlaku pada 1 Januari 2022. Jumlah itemterlarang bagi investor asing dipangkas menjadi 31 dalam daftar negatif versi 2021, dari semula 33 dalam versi tahun 2020. Sementara itu, jumlah item dalam daftar negatif 2021 untuk investasi asing di zona perdagangan bebas (free-trade zone/FTZ) percontohan dikurangi menjadi 27, dari semula 30 pada 2020.
INFLASI SECARA UMUM TERKENDALI
Inflasi China secara umum tetap terkendali sepanjang 2021 di tengah pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, sementara lonjakan harga muncul sebagai ancaman besar di banyak negara di dunia.
Indeks harga konsumen China, tolok ukur utama inflasi, naik 0,9 persen pada 2021, jauh di bawah target tahunan negara itu yang dipatok sekitar 3 persen, papar data resmi.
Dalam menghadapi merebaknya COVID-19 di banyak tempat, otoritas China juga mengoordinasikan sejumlah langkah untuk mengendalikan pandemi dan memastikan pasokan barang, yang membantu menstabilkan harga dan menjaga stabilitas pasar, kata ahli statistik senior NBS Dong Lijuan.
NAIKNYA PENDAPATAN PER KAPITA WARGA
Pendapatan siap dibelanjakan (disposable income) per kapita China naik 9,1 persen (yoy) dalam segi nominal, mencapai 35.128 yuan pada 2021, berkat langkah-langkah efektif dan kuat yang ditujukan untuk melindungi mata pencaharian masyarakat. Setelah dikurangi faktor harga, pendapatan siap dibelanjakan per kapita China naik 8,1 persen dari tahun 2020.
Pertumbuhan pendapatan penduduk pada dasarnya sejalan dengan ekspansi perekonomian China, dan kesenjangan pendapatan antara penduduk perkotaan dan pedesaan terus menyusut tahun lalu, ujar Ning.
Upaya-upaya khusus telah dilakukan untuk mencegah warga yang kekurangan kembali jatuh ke jurang kemiskinan.
MELAMPAUI TARGET PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA
Pada 2021, China menciptakan 12,69 juta pekerjaan perkotaan baru, dengan tingkat pengangguran perkotaan yang disurvei mencapai 5,1 persen, atau 0,5 poin persentase lebih rendah dari tahun 2020, tunjuk data NBS.
Pekerjaan perkotaan baru pada tahun lalu melampaui target tahunan, dan tingkat pengangguran perkotaan yang disurvei lebih rendah dari target yang tercatat sekitar 5,5 persen, menurut Ning.
Ning mengatakan pasar pekerjaan yang stabil itu sebagian berkat penciptaan lapangan kerja yang didorong oleh pemulihan dan pembangunan ekonomi China yang berkelanjutan serta kebijakan yang pro terhadap penciptaan lapangan kerja negara tersebut, yang memiliki efek positif pada perekrutan lulusan perguruan tinggi dan pekerja migran pedesaan.
PANEN YANG KEMBALI MELIMPAH
China kembali mengalami panen yang melimpah tahun lalu, dengan produksi biji-bijian naik 2 persen (yoy), atau 13,4 miliar kg, menjadi hampir 683 miliar kg, menurut data NBS. Ini tahun ketujuh berturut-turut ketika total produksi biji-bijian China melampaui 650 miliar kg.
Panen melimpah ini terjadi meskipun kondisi cuaca regional ekstrem, termasuk hujan badai terparah di Provinsi Henan dan kekeringan pada waktu-waktu tertentu di wilayah barat laut, kata Wang Minghua, seorang pejabat NBS.
Panen ini meletakkan dasar yang kuat bagi China untuk menghadapi lingkungan domestik dan internasional yang kompleks dan bergejolak sembari menjaga pasokan pasar dan menstabilkan harga.
KINERJA SEKTOR INDUSTRI BERKEMBANG YANG MENINGKAT
Dipimpin oleh upaya berkelanjutan China dalam meningkatkan struktur industri dan kemampuan inovasi, sektor industri berkembang mencatatkan pertumbuhan yang luar biasa tahun lalu. Data yang dirilis pada Senin tersebut juga menunjukkan bahwa outputdi industri manufaktur teknologi tinggi dan manufaktur peralatan China masing-masing naik 18,2 persen dan 12,9 persen.
PERTUMBUHAN EKONOMI TERCEPAT DI DUNIA
Kepemilikan valuta asing China mencapai 3,2502 triliun dolar AS hingga akhir tahun lalu, menempatkannya pada peringkat teratas secara global, papar data resmi.
China mempertahankan basic balancedalam pembayaran internasionalnya selama tiga kuartal pertama 2021, melaporkan surplus transaksi berjalan sebesar 202,8 miliar dolar AS selama periode tersebut. Dalam 11 bulan pertama, pendapatan fiskal nasional melonjak 12,8 persen dari tahun sebelumnya, mencapai 19,13 triliun yuan.
"Pertumbuhan China termasuk yang tercepat di antara perekonomian-perekonomian utama di dunia tahun lalu," kata Ning. Pertumbuhan ekonomi China yang luar biasa juga menunjukkan kontribusi lebih lanjut yang diberikan China terhadap ekonomi global di tahun yang penuh tantangan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022