Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai hingga 23 Juni 2011 menghimpun penerimaan negara sebesar Rp60,34 triliun atau 70,35 persen dari target Rp85,77 triliun.

"Semua jenis penerimaan di Ditjen Bea dan Cukai mengalami surplus," kata Direktur Informasi Kepabean dan Cukai Ditjen Bea dan Cukai, Susiwijono, di Kantor Pusat Ditjen Bea dan Cukai Jakarta, Kamis.

Ia menyebutkan, realisasi penerimaan bea keluar mencapai Rp15,59 triliun atau 305,26 persen dari target APBN 2011 sebesar Rp5,11 triliun.

Target penerimaan bea keluar jika ditetapkan per 23 Juni 2011 adalah sebesar Rp2,45 triliun sehingga realisasi per 23 Juni 2011 sudah mencapai 637,07 persen.

Realisasi penerimaan bea keluar menunjukkan surplus paling besar yaitu mencapai Rp13,14 triliun atau 537,07 persen dibanding dengan target per 23 Juni 2011.

Realisasi penerimaan cukai mencapai Rp33,33 triliun atau 53,10 persen dari target APBN 2011 sebesar Rp62,76 triliun. Realisasi itu mencapai 110,82 persen dibanding dengan target per 23 Juni 2022 sebesar Rp30,07 triliun atau surplus Rp3,25 triliun (10,82 persen).

Penerimaan bea masuk mencapai Rp11,42 triliun atau 63,80 persen dari target APBN 2011 Rp17,90 triliun.

Dibanding dengan target per 23 Juni 2011 sebesar Rp8,58 triliun, maka realisasi sebesar Rp11,42 triliun menunjukkan adanya surplus sebesar Rp2,84 triliun atau 33,15 persen.

Total penerimaan negara yang dihimpun Ditjen Bea dan Cukai dari tiga jenis penerimaan itu mencapai Rp60,34 triliun atau 70,35 persen dari target APBN 2011.

Susiwijono menyebutkan, realisasi penerimaan bea masuk dan bea keluar menunjukkan adanya peningkatan ekspor dan impor di Indonesia.

Ia mencontohkan, berdasar data kegiatan ekspor di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, nilai devisa untuk ekspor pada Mei 2010 mencapai 2,79 miliar dolar AS. Pada Mei 2011 meningkat menjadi 3,14 miliar dolar AS.

Untuk impor, katanya menambahkan, jumlah devisa yang dikeluarkan pada Mei 2010 mencapai 750,20 juta dolar AS. Pada Mei 2011 mencapai 755,57 juta dolar AS.
(T.A039/B012)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011