Solo, (ANTARA News) - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, mengatakan pemerintah telah menjadikan rakyat seperti permainan anak-anak yoyo. Terlempar kesana-kesini, kelihatannya indah, tetapi pada dasarnya membuat hidup rakyat tidak menentu.

Hal ini menunjukkan ketidakrelaan pemerintah untuk berkorban lebih banyak bagi kepentingan rakyat, katanya dalam Pembukaan Rakernas IV PDI Perjuangan di Hotel Sunan Solo, Selasa.

Proses pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan sejak berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) semakin menjauh dari cita-cita mulai keadilan sosial, kemakmuran, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, katanya.

Untuk dana pembangunan anggaran dari APBN tahun 2004 sebesar Rp380 triliun, dan naik tiga kali lipat pada tahun 2008, tetapi tidak sebanding dana yang dilakukan untuk pengentasan kemiskinan.

Dana untuk pengentasan kemiskinan tahun 2004 sebesar Rp18 triliun dan naik menjadi Rp70 triliun pada tahun 2008. Untuk jumlah penduduk miskin pada tahun 2004 tercatat 34 juta orang dan tahun 2008 naik menjadi 35 juta orang.

"Kebijakan 28 itu hendaknya dijadikan pekerjaan rumah kita bersama, karena itu merupakan lanjutan apa yang pernah kita kerjakan bersama beberapa waktu yang lalu. Kebijakan 28 akan kita jadikan sebagai pedoman perjuangan ideologi kita untuk merebut kemenangan bagi rakyat Indonesia dan PDI Perjuangan," kata Megawati.

Untuk kedepan sudah tidak mendengar lagi ada antrian rakyat untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) ada keluhan rakyat mengenai tidak terjangkaunya harga sembako, ada anak sekolah dasar yang meninggal bunuh diri hanya malu tidak bisa membayar iuran sekolah tepat waktu.

Rajernas IV PDI Perjuangan dihadiri oleh 1.404 peserta dari 474 DPC PDI Perjuangan seluruh Indonesia, serta tamu undangan lainnya yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono X, Mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tanjung, Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009