Jakarta (ANTARA News) - Kontingen Indonesia yang berambisi menjuarai kejuaraan tinju Piala Presiden 2011 mengirimkan tiga tim yang masing-masing terdiri atas delapan atlet tinju putra dan enam atlet tinju putri.

Hal tersebut disampaikan Ketua Pengurus Besar Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PB Pertina) Setya Novanto di Kantor Presiden Jakarta, Kamis, usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kita ingin menjadi juara umum, sehingga tinju bisa mewakili nama bangsa," kata Setya.

Ia menjelaskan perhelatan tersebut akan diikuti oleh petinju dari 29 negara dengan jumlah atlet sebanyak 260 orang dengan total jumlah offisial 450 orang.

Indonesia akan membagi petinjunya ke dalam tim Garuda, Elang, dan Rajawali.

"Kejuaraan ini dilangsungkan kembali setelah vakum selama tujuh tahun juga sebagai sasaran antara menuju Sea Games mendatang," tegasnya.

Sementara itu Menpora Andi Mallarangeng yang mendampingi Presiden saat menerima pengurus PB Pertina dan Panitia Kejuaraan Tinju Piala Presiden, mengatakan Kepala Negara menyambut baik penyelenggaraan kejuaraan tersebut.

"Piala Presiden diselenggarakan kembali, menjadi ajang tinju akbar, sejak 1970an, bukan hanya melahirkan juara tinju nasional, juga internasional dalam profesional, Elyas Pical, Thomas Americo, Syamsul Anwar Harahap," katanya.

Menpora mengatakan Presiden berharap cabang Tinju dapat terus menjadi cabang yang mengharumkan nama bangsa.

"Petuah Presiden terkait dukungan dan mengharapkan menjadi ajang untuk tingkatkan prestasi serta sasaran antara (menjelang Sea Games-red)," katanya.

Kejuaraan Tinju Piala Presiden berlangsung mulai 4 Juli 2011 di Tenis Indoor Senayan. Setya mengajak masyarakat untuk hadir dan menyaksikan penampilan petinju nasional.

Ketua Umum PB Pertina Setya Novanto saat bertemu Presiden didampingi oleh Ketua panpel Presiden Cup Serta Ginting, Wakil Ketua Pertina II Ferdiansyah, Wakil Ketua Panpel Arief Rachman dan Bendahara Panpel Erwin Budiman juga dihadiri atlet tinju Vinky Montolulu dan Welmy Pariama.
(P008)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011