"Kami belum berani merekrut pemain asing itu, karena masih menunggu hasil Kongres PSSI," ujar Hendri, di Palembang, Kamis.
Menurut dia, setiap klub yang berkompetisi di Indonesia masih menunggu keputusan PSSI, perihal kuota pemain asing dan kelangsungan liga di Indonesia.
Sebelumnya, pada musim kompetisi 2009-2010, PSSI telah menetapkan setiap klub hanya boleh diperkuat oleh lima orang pemain asing (tiga pemain asing non Asia, dan dua pemain asing Asia).
"Jika kongres PSSI berhasil, maka masih ada harapan, tapi jika gagal maka secara otomatis Indonesia terancam dikenai sanksi oleh FIFA. Artinya, tidak akan ada pemain asing yang boleh bermain di Indonesia," ujar dia lagi.
Karena itu, menurut dia, SFC belum berani mengikat kontrak satu orang pemain asing pun meskipun jendela transfer telah dibuka, menyusul berakhir kompetisi Liga Super Indonesia.
"Harapan kami, kongres PSSI berlangsung sukses dan dapat mengambil sebuah keputusan penting untuk keberlangsungan liga di Indonesia," kata dia.
Hendri menambahkan, meskipun begitu, manajemen SFC telah melakukan pendekatan dengan beberapa pemain, di antaranya Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim.
"Kami tetap melakukan pendekatan dengan pemain-pemain termasuk pemain asing yang memang telah masuk dalam target manajemen. Kami tidak ingin SFC ketinggalan dengan klub lain dalam bernegosiasi. Soal berhasil atau tidak, itu urusan lain karena banyak faktor yang mempengaruhinya," ujar dia.
Dia mengakui, bukanlah perkara mudah untuk mendapatkan pemain berkualitas, mengingat beberapa klub dipastikan turut membidik mereka.
"Meskipun kongres PSSI belum digelar, tapi setiap klub di Indonesia pasti sudah bergerilya untuk mencari pemain. Kami memprediksi, PSSI pasti masih mengizinkan setiap klub diperkuat pemain asing, tinggal masalah jumlahnya saja," kata dia lagi.
Suporter Sikapi Pelatih
Secara terpisah, kelompok suporter Sriwijaya FC menyikapi pula keberadaan pelatih Ivan Kolev yang diharapkan tidak lagi mengarsiteki kesebelasan "Laskar Wong Kito" ini pada musim kompetisi 2011-2012.
"Kami berharap Kolev tidak diperpanjang lagi. Sebaiknya manajemen mencari pelatih lain," ujar Ketua Kelompok Suporter Singa Mania, Dedi Pranata.
Menurut dia, Kolev telah gagal sebagai pelatih, karena tidak mampu memenuhi target manajemen menjadi juara Liga Super Indonesia.
"Laskar Wong Kito hanya mampu finish pada peringkat lima dan gagal menembus babak semifinal AFC Cup. Prestasi yang diperoleh hanya menjuarai dua ajang awal kompetisi, Community Shield dan Turnamen Antar Pulau (Inter Island Cup)," kata dia pula.
Dedi menyatakan, semua tahu, bagaimana Sriwijaya FC saat dilatih Ivan Kolev yang di luar harapan karena tim mengalami masa jatuh bangun.
Senada dengan Dedi, Ketua Sriwijaya Mania Sumsel, Edi Ismail, berpendapat sebaiknya manajemen mengkaji secara serius jika ingin mempertahankan pelatih asal Bulgaria itu.
"Harus benar-benar dievaluasi jika ingin tetap memakai Kolev. Kami berharap manajemen mau melibatkan kelompok suporter," ujar dia.
Dia berharap, manajemen SFC dapat mempertimbangkan kembali untuk menggunakan jasa pelatih lokal.
"Pelatih lokal tidak kalah dengan pelatih asing. Malahan dipastikan akan lebih memahami karakter pemain karena sudah mengenal dengan baik kehidupan pesepakbolaan Indonesia, seperti masalah keterlambatan pembayaran gaji," ujar dia pula.
Ia menilai, pelatih asing, terkadang tidak dapat memahami budaya para pemain Indonesia.
"Memang di satu sisi pelatih asing itu bagus karena dikenal profesional, tapi dalam hal membangun tim, mereka kurang begitu bagus. Untuk membuat tim yang solid tidak hanya dibutuhkan kekompakan di dalam lapangan tapi juga telah terjalin di luar lapangan," kata dia.
Manajemen SFC belum mau memberikan informasi mengenai kepastian perpanjangan kontrak pelatih Ivan Kolev itu.
"Dalam waktu dekat akan diumumkan siapa pelatih SFC musim depan. Yang jelas, Kolev tetap masuk dalam bursa kami saat ini," ujar Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Hendri Zainuddin pula. (ANT-037/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011