luka yang ada di kaki itu adalah luka lama yang sudah mengeringJakarta (ANTARA) -
Kuasa Hukum keluarga Freddy Nicolaus Siagian tahanan kasus narkoba Polres Metro Jakarta Selatan yang meninggal dunia pada Kamis mengatakan jenazah telah menjalani autopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kuasa Hukum keluarga tahanan, Antonius Badar Karwayu, mengatakan autopsi jenazah Freddy dilakukan pada Senin (17/1) atas permintaan keluarga kepada penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.
"Atas permintaan keluarga ke penyidik. Karena kalau seandainya keluarga (autopsi) mandiri, keluarga harus keluar uang. Sementara keluarga kan tidak mampu ya," kata Antonius saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Antonius mengatakan permintaan autopsi itu diajukan lantaran keluarga korban melihat adanya kejanggalan atas meninggalnya Freddy.
"Maka keluarga langsung minta untuk diautopsi, akhirnya diautopsi lah Senin kemarin," ujar dia.
Lebih lanjut dia menyatakan bahwa hasil autopsi direncanakan baru pekan depan. Namun, kata dia, berdasarkan hasil sementara autopsi, dokter menyebutkan adanya luka-luka di tubuh Freddy.
"Tapi disebutkan di dalam keterangan dokter itu, luka yang ada di kaki itu adalah luka lama yang sudah mengering," katanya.
Sebelum meninggal, korban sempat bercerita kepada rekannya, Fikri alias B terkait kondisi di dalam rumah tahanan.
Adapun FNS sebelumnya ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan terkait kepemilikan ganja di Bali pada Desember 2021.
"Jadi tanggal 10 dia masuk ke rumah sakit," kata Fikri saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat malam.
Selanjutnya, korban menjalani perawatan di rumah sakit Polri pada Senin, karena mengeluh sakit di bagian tubuhnya.
"Tanggal 12 Januari 2022 dia masuk rumah sakit lagi. Dia merasa down mentalnya. Tidak bisa jalan ngap ngap aja ya sudah besoknya kami ke sana. Terus kemarin malam dia lewat (meninggal) jam 20.00 WIB," ujarnya.
Sebelum meninggal, B yang mengunjungi korban pada pukul 16.00 WIB menyatakan bahwa saat itu kondisi korban sudah memburuk.
"Diinfus saja tidak ditangani khusus. Tidur juga bareng di RS Polri Kramat Jati. Pulanglah kami, habis besuk tidak lama penyidik telepon jam 10 kalau Fredi meninggal," katanya.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto membenarkan salah satu tahanan narkoba meninggal dunia karena sakit.
"Memang betul ada tahanan Satreskoba yang meninggal di RS Polri karena sakit," katanya.
Dia mengatakan korban tersebut meninggal dunia karena sakit demam dan tidak nafsu makan.
Baca juga: Kompolnas: Keluarga dapat ajukan otopsi jenazah tahanan yang meninggal
Baca juga: Tahanan narkoba Polrestro Jaksel meninggal usai dirawat di rumah sakit
Baca juga: Polres Jaksel tetapkan dua DPO penyelundupan narkoba bagi tahanan
Baca juga: Kompolnas: Keluarga dapat ajukan otopsi jenazah tahanan yang meninggal
Baca juga: Tahanan narkoba Polrestro Jaksel meninggal usai dirawat di rumah sakit
Baca juga: Polres Jaksel tetapkan dua DPO penyelundupan narkoba bagi tahanan
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022