Juga disebut dalam sanksi tersebut, kepala intelijen angkatan udara negara itu, Mayor Jendral Jamil Hassan, dan kepala polisi nasional Iran karena "memberikan bantuan pada rezim Suriah".
Anggota-anggota Direktorat Keamanan Politik, sebuah unit kementerian dalam negeri dan satu dari keempat bagian besar pasukan keamanan Suriah, telah menembak dan menewaskan sejumlah demonstran dalam demonstrasi damai di Dar`a pada pertengahan Maret dan di Nawa pada April, kata Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan.
"Pada akhir April, demonstran di Nawa, Suriah, berpawai menuju kantor Direktorat Keamanan Politik dengan melambaikan tangkai zaitun, dan seorang pemimpin suku meminta pembebasan dua tahanan yang diambil oleh pasukan keamanan dari rumah sakit," katanya.
"Limabelas agen Direktorat Keamanan Politik telah melepaskan tembakan ke arah kerumunan massa itu, menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai delapan orang."
Sanski baru itu, yang akan membekukan aset yang mungkin mereka miliki di AS dan melarang pengusaha AS berurusan dengan mereka, terjadi lebih dari sebulan setelah Washington menjatuhkan hukuman yang sama pada Presiden Suriah Bashar al-Assad dan enam pembantu pentingnya karena tindaan keras mematikan mereka terhadap demonstran.
Sanski baru itu mencakup Ismail Ahmadi Mogadham, kepala Pasukan Penegakan Hukum Iran (LEF), dan Ahmad-Reza Radan, wakil kepala LEF.
"Tindakan hari ini dibuat berdasarkan upaya pemerintah untuk mendesak Assad dan rezimnya agar mengakhiri penggunaan kekerasan tanpa alasan dan mulai beralih ke sistem yang menjamin hak-hak universal rakyat Suriah," kata penjabat Wakil Menkeu untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, David Cohen.
"Hari ini juga kami menyampaikan keputusan lagi pada Iran karena pasukan keamanan dan militernya membantu kekerasan dan represi tanpa henti pemerintah Suriah pada rakyat Suriah." (S008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011