Selain itu kegiatan seperti ini dilakukan saat libur sekolah sehingga anak-anak bisa memanfaatkan kegiatan liburan dengan kegiatan positif tidak hanya dihabiskan di rumah.Semarang (ANTARA News) - Puluhan tim dari berbagai sekolah di Jawa Tengah, Rabu, mengikuti kontes robot bertajuk "Robot Race" yang digelar di Mal Ciputra Semarang.
Sebanyak 34 tim dari TK hingga SMA mengikuti lomba dalam berbagai kategori, yakni TK kategori "Building Instruction Aeroplane", kelas 2-3 SD kategori "Land Yacht", kelas 4-6 SD kategori "Racing Car", serta SMP dan SMA kategori "Move The Egg" hingga "Grab The Ball".
Kategori dasar hingga senior yang diikuti siswa SMP dan SMA memperlombakan robot yang mampu bergerak mengikuti garis lurus hingga zig-zag, memindah telur, dan menangkap bola. Sedangkan TK dan SD memperlombakan merakit robot sederhana dari lego.
Humas Panitia Penyelenggara "Robot Race", Septi, menyebutkan para peserta berasal dari beberapa sekolah tidak hanya wilayah Semarang tapi hingga Jepara dan Kudus, di antaranya SMA Krisna Mitra, SMA Dominicus Savio, dan SMA Karang Turi.
Ia mengemukakan kegitan yang biasa diadakan oleh Robo Kidz, Computer and Robotic Learning Center tiap tahun ini memang sengaja dilaksanakan untuk mengisi waktu liburan dan diselenggarakan setiap Juni atau Juli.
"Peminat kontes robot ini lumayan baik, terbukti dengan banyaknya peserta yang mendaftarkan diri menjadi peserta, mungkin karena kontes robot jarang dilaksanakan di Semarang," katanya.
Ia mengemukakan, robot selama ini memang belum banyak dikenal masyarakat Indonesia khususnya Semarang.
"Perkembangan robot di Semarang memang agak tertinggal dibandingkan dengan kota lain seperti Surabaya, namun jika dibandingkan dengan Kota Solo bisa dikatakan setara," katanya.
Ia mengatakan bahwa faktor biaya menjadi kendala para peminat dunia robot untuk lebih menekuninya.
"Untuk bisa membuat robot sederhana, kira-kira dibutuhkan biaya sekitar Rp2,5 juta, dan robot "NXT" yang punya keahlian tertentu dan bisa dijalankan bisa mencapai Rp6 juta," katanya.
Untuk pembelajaran, tambahnya, bisanya digunakan lego untuk meminimalisir biaya dan pengaplikasian awal.
Pihaknya mengaku mulai memasukkan kegiatan merakit robot ini ke sekolah-sekolah dalam kegiatan ekstrakulikuler dan rutin menyelenggarakan acara ini sebagai upaya untuk lebih mengembangkan dunia robot di kalangan masyarakat khususnya pelajar.
Salah satu orang tua peserta dari Semarang, Fatimah, mengaku sangat senang dengan kegiatan kontes robot ini karena dapat membantu kreativitas serta mengasah kemampuan anak.
"Selain itu kegiatan seperti ini dilakukan saat libur sekolah sehingga anak-anak bisa memanfaatkan kegiatan liburan dengan kegiatan positif tidak hanya dihabiskan di rumah," katanya.
Ia mengatakan anaknya yang duduk di kelas 2 SD Nasima baru kali ini mengikuti kontes dan memang sudah mempunyai hobi dengan dunia robot.
Ia berharap kegiatan seperti ini lebih sering dilangsungkan untuk memajukan dunia IT di Semarang dan tidak perlu belajar jauh untuk bisa merakit robot.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011