Jakarta (ANTARA News) - Komisi I DPR RI meminta kepada Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk tidak menyangkutpautkan embargo Amerika Serikat dengan kerjasama dan peningkatan hubungan Indonesia dengan Iran.
DPR RI meminta Kemlu untuk lebih proaktif meningkatkan kerjasama dan persahabatan dengan Iran karena banyak hal positif yang bisa diambil oleh Indonesia dari Iran.
"Kementerian Luar Negari harus pikirkan bahwa jangan memandang Iran ini sebagai negara yang diembargo Amerika Serikat (AS). Kita punya politik luar negeri yang bebas aktif, gunakan politik bebas aktif itu untuk kepentingan nasional, peningkatan ekonomi kita," kata anggota Komisi I DPR RI Nurhayati Ali Assegaf, Jakarta, Rabu.
Menurutnya, kerjasama dengan Iran tidak ada sangkutpautnya dengan embargo yang dilakukan oleh AS.
"Harus bisa dipisahkan embargo AS demi kepentingan nasional kita karena Iran memiliki sumber daya alam dan itu sangat berguna buat Indonesia," kata Nurhayati.
Ia menyebutkan, dalam kunjungannya ke Iran untuk menghadiri Biro Executif Meeting dalam Forum Asia Pacific Parlementarian for Education di Iran pekan lalu, parlemen Iran mengeluhkan hal tersebut.
"Kita tekankan kepada Kementerian Luar Negeri untuk memperbaiki hubungan kita dengan Iran karena masalah ini dikeluhkan oleh Iran. Hubungan kerjasama dengan Iran tidak terpatok dengan embargo oleh negara lain," kata Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu.
Ia menyebutkan, Malaysia, Turki tidak terpengaruh sama sekali dengan embargo AS tersebut dan malah meningkatkan hubungannya dengan Iran sehingga banyak keuntungan yang didapat kedua negara tersebut.
"Negara-negara lain seperti Malaysia, Turki tetap membuka diri untuk meningkatkan hubungan, meningkatkan perdagangan dengan Iran. Bahkan Iran membuka banknya di Malaysia," kata Nurhayati.(*)
(zul)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011