Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui Kementerian BUMN akan terus memberdayakan desa wisata mandiri di Indonesia seperti yang terdapat pada Taman Wisata Candi Borobudur Jawa Tengah serta Prambanan dan Boko, Yogyakarta.

Parikesit dari Kementerian BUMN, mengatakan pemberdayaan desa wisata mandiri sangat penting untuk memperkenalkan tempat wisata dan kebudayaan masyarakat setempat kepada wisatawan mancanegara dan domestik sekaligus memajukan ekonomi masyarakat setempat.

"Dengan pemberdayaan desa wisata mandiri, banyak turis asing yang akan "home stay" di tempat wisata tersebut," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI mengenai peran BUMN dalam mengembangkan pariwisata nasional di Gedung Nusantara I, DPR RI, Jakarta pada Selasa malam (28/6).

Hal senada dikatakan, Retno Hadi, Direktur Umum PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Boko. Dia mengatakan wisatawan asing yang tinggal di rumah penduduk setempat dapat menyebarkan kebaikan atau kebudayaan penduduk setempat di negaranya.

"Di Borobudur, saat ini baru ada 5 desa yang telah menjalankan desa wisata mandiri tinggal 25 desa lagi," kata Retno.

Retno mengatakan minat wisatawan asing yang home stay di sekitar Taman Wisata Candi Borobodur cukup banyak, salah satu alasannya para wisatawan itu ingin merasakan nuansa rumah di pedesaan yang masih asri. Meskipun hanya rumah di pedesaan, Retno menjamin kebersihan dan keindahan rumah tidak kalah dengan rumah yang ada di perkotaan bahkan hotel.

"Kami buat rumah itu semenarik mungkin, dari hal yang terkecil seperti kondisi kamar mandi yang higienis," katanya.

Pihak pengelola candi Borobudur gencar meningkatkan pelayanan fasilitas Candi Borobudur selain desa wisata mandiri, ada juga DVD multimedia untuk mengedukasi masyarakat terutama anak-anak.

Purnomo, Direktur Utama PT. Taman Wisata Candi Borobudur mengatakan, Prambanan dan Roko Boko mengatakan tujuan diperkenalkan DVD Multimedia untuk memperkenalkan sejarah candi Borobudur dan makna yang terkandung di balik relief-relief Candi Borobudur.

"Banyak pesan yang bisa dipelajari dibalik relief," kata Purnomo.

Sementara itu, BUMN meminta ketiga unit jasa usaha pariwisata BUMN untuk meningkatkan sinergi kinerja terutama dalam hal pemasaran.

"Setiap unit usaha harus melakukan kerjasama pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisata domestik," tutup Parikesit.

Ketiga unit jasa usaha pariwisata BUMN yaitu Hotel Indonesia Natour (Inna), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, Boko dan PT Pengembangan Pariwisata Bali.(*)
(adm)

Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011