Pekalongan (ANTARA News) - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah, Sutarmono mengatakan peredaran narkotika psikotropika dan bahan adiktif (narkoba) di Jawa Tengah makin memprihatinkan sehingga semua pihak diminta mewaspadai terhadap penggunaannya.
"Wilayah Jawa Tengah, kini sudah rawan terhadap peredaran narkoba. Korbannya tidak tanggung-tanggung mulai dari orang dewasa, remaja hingga anak yang tersebar di kota dan desa," katanya di Pekalongan, Selasa.
Ia mengatakan, saat ini Jawa Tengah telah menduduki provinsi terbesar ke tiga terhadap penyalagunaan narkotika dengan jumlah pengguna jenis sabu terbanyak setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur.
"Yang memprihatinkan lagi, pengguna narktoika itu, adalah rata-rata usia produktif, yaitu sekitar umur 30 tahun. Penyalagunaan narkoba itu bisa ditekan jika semua pihak ikut peduli terhadap peredaran obat terlarang itu," katanya.
Menurut dia angka prevalensi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Jawa Tengah telah mencapai 493.533 orang atau 2,11 persen dari 23.533.700 jumlah populasi usia penguna narkoba antara usia 10 hingga 59 tahun.
Sedangkan daerah rawan peredaran narkoba tersebut, katanya, yaitu Parakan, Kabupaten Temanggung karena bersinggungan dengan Kabupaten Purwokerto dan Yogyakarta.
"Berdasarkan data BNNP Jateng, sedikitnya seratus dari 800 pemakai narkoba di Jawa Tengah sudah terjangkiti virus HIV/AIDS," katanya.
Kepala Badan Narkotika Kabupaten Batang, Igor Budi Mardiyono mengatakan penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Batang selama Januari-Juni 2011 tercatat lima perkara dengan jumlah pengguna 18 orang.
"Pengguna narkotika hingga Juni 2011 cenderung naik jika dibanding tahun sebelumnya yang mencapai sepuluh orang. Karena itu, kami berharap semua pihak ikut mewaspadai peradaran obat terlarang itu," katanya. (KTD/Z002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011