Teheran (ANTARA News/AFP) - Pengawal Revolusi Iran menembakkan 14 rudal dalam satu latihan, Selasa, satu di antaranya memiliki jangkauan menengah yang dapat menghantam Israel atau sasaran-sasaran Amerika Serikat di Teluk Persia, kata media pemerintah.
Komando wilayah udara Pengawal Revolusi, Brigjen Amir Ali Hajizadeh, menegaskan program rudal Iran tidak menimbulkan ancaman pada negara-negara Eropa tetapi semata-mata bertujan untuk membantu pertahanan menghadapi pasukan Israel dan Amerika Serikat di Teluk.
"Hari ini,pada hari kedua latihan, kami menembakkan rudal-rudal Zelzal (Gempa), Shahab ( Meteor) 1 dan 2 dan Ghadr (Kekuatan)," satu rudal memiliki jangkauan menengah versi yang dimodifikasi Shahab-3, kata Hajizadeh kepada televisi pemerintah.
Ia mengatakan rual-rudal itu tidak mengancam negara-negara Eropa.
"Rudal-rudal Iran memiliki jangkauan maksimum 2.000km dan dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran AS di kawasan itu dan rezim Zionis," kata kantor berita IRNA mengutip pernyataan pejabat itu.
"Rezim Zionist itu terletak 1.200km dari Iran dan kami dapat menargetkan rezim ini dengan rudal-rudal yang memiliki jangkauan tembak 2.000 km dari Semnan dan Damghan (Iran tengah)," katanya.
"Kami memiliki teknologi untuk memproduksi rudal-rudal yang memiliki jangkauan yang lebih panjang tetapi kami tidak memerlukan senjata itu kami tidak berusaha membangun rudal-rudal semacam itu."
Iran mengatakan latihan terbarunya itu tidak ditujukan terhadap satu negara manapun tetapi menyampaikan "satu prsan perdamaian dan persahabatan."
IRNA memberitakan pasukan Pengawal Revolusi menembakkan sembilan Zelzal, dua Shahab-1, dua Shahab 2 dan satu Ghadr yang memiliki jangkaan tembak menengah pada hari kedua latiha "Great Prophet-6".
Iran mengungkapkan Ghadr, yang memiliki jangkauan tembak 1.800km setelah uji coba yang berhasil September 2009.
Zelzal adalah rudal permukaan ke permukaan yang memiliki jangkauan tembak 400km.
Shahab-1 dan 2 memiliki jangkauan tembak 300 sampai 500km dan didasarkan pada Scud yang didisain Sovyet.
Pada hari pertama latihan itu, Senin, Pengawal Revolusi mengungkapkan satu "tempat peluncuran rudal bawah tanah" yang menurut mereka dirancang untuk meluncurkan rudal-rudal jarak menengah mereka, kata laporan televisi itu.
Televisi itu menayangkan gambar-gambar satu fasilitas di satu lokasi yang tidak diketahui berisikan satu rudal yang diidentifikasikan sebagai Shahab-3.
"Teknologi untuk membangun tempat-tempat peluncruran rudal bawah tanah itu seluruhnya bersal dari putra-putra Iran," kata laman internet televisi pemerintah yang mengutip pernyataan juru bicara latihan itu, Kolonel Asghar Ghelich Khani.
Televisi pemerintah juga menunjukkan satu peluncuran rudal, tanpa menjelaskan tipenya atau kapan itu dilakukan.
Program rudal Iran, yang berada dalam pengawasan Pengawal Revolusi yang kuat itu, bersama dengan proyek-proyek angkasanya menjadi sumber kecemasan negara-negara Barat.
Pemerintah-pemerintah Barat khawatir Teheran sedang membangun satu rudal balistik yang dapat membawa hulu-hulu ledak nuklir yang mereka duga sedang Iran usahakan kembangan dibawah program nuklir sipilnya.
Teheran membantah adanya ambisi seperti itu.(*)
(Uu.H-RN/B002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011