Muara Enim, (ANTARA News)- Akibat minyak mentah yang tumpah karena ada satu titik pipa gas mengalami kebocoran yang ditanam di lingkungan perusahaan di wilayah desa Benakat Minyak Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Muara Enim oleh JOB Pertaminan Indel Berg Indoensia EOR Benakat akhirnya mencemari lingkungan.Ketua komisi D DPRD Muaraenim Edi Rahmadi kepada wartawan di Muara Enim, Jumat mengatakan, minyak-minyak mentah yang berceceran dari pipa milik Indel berg ini tidak dibersihkan sehingga minyak tersebut mengalir kesungai Asin Desa Benakat.Dikatakannya, berdasarkan pantauan dilapangan yang direkan meloalui vedeo oleh anggota dewan yang berasal dari dapil II sedikitnya ada 6 titik pencemaran lingkungan di desa Benakat Minyak, sehingga membuat rawa-rawa seluas 60 hektar tersebut sekitar 70 persen telah tergenang oleh tumpahan minyak mentah tersebut.Diungkapkan anggota dewan nampaknya persoalan ini tidak dilakukan upaya penanggulangan terhadap pencemaran lingkungan oleh pihak PT. Indel Berg yang mereka lakukan adalah memperbaiki pipa yang bocor saja.Berkenaan dengan persoalan ini Edi rahmadi dan Edi Supriyanto meminta kepada Bapedalda Muaraenim supaya melakukan pengecekan dilapangan sebab apabila tidak segera dilakukan penanggulangan maka akibatnya bisa mengancam kehidupan yang berada disekitar.Kepala Humas Indel Berg Santoso saat dihubungi mengatakan, pihaknya akan segera melakukan melakukan pengecekan LK3 untuk melihat kebenaran temuan anggota dewan tersebut kalau memang betul akan segera dilakukan penaggulangan.Dikatakannya pihaknya membantah jika ada minyak mentah yang diproduksi sudah mengalir kesungai ini tidak mungkin sebab minyak yang diproduksi bersama air di enjeksi kesumur produksi, airnya di alirkan kemudian minyaknya di kembalikan ke sumur".Untuk mengantisipasi terjadinya pencemaran lingkungan di areal JOB Pertaminan Indel berg Indonesia Eor Benakat pihak Bapedalda Muara Enim sering melakukan peninjauan dan dilakukan setiap triwulan, dan sejauh ini tidak ditemukan terjadinya pencemaran lingkungan diarea operasi Indel berg. (*)

Copyright © ANTARA 2006