Di sini (Rokan Hilir-red) hanya ada beberapa wilayah kecamatan yang air buminya layak konsumsi. Namun tidak sedikit pula yang tidak layak mengingat letak wilayah yang berdekatan dengan laut.
Dumai (ANTARA News) - Sebagian besar masyarakat di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, terutama yang berada di Kecamatan Bangko dikabarkan harus menyebrangi pulau menuju hutan belantara demi mendapatkan air bersih.
"Kondisi ini sudah dilakukan kebanyakan masyarakat di Rokan Hilir, khususnya Kecamatan Bangko, mengingat sumber air bersih di wilayah perkotaan mengering akibat musim kemarau," kata Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda ) Rokan Hilir, H Surya Arfan, di Bagansiapiapi, Selasa.
Menurutnya, kondisi tersebut biasa terjadi mengingat keterbatasan air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Rokan Hilir.
"Di sini (Rokan Hilir-red) hanya ada beberapa wilayah kecamatan yang air buminya layak konsumsi. Namun tidak sedikit pula yang tidak layak mengingat letak wilayah yang berdekatan dengan laut," katanya.
Seorang warga di Kecamatan Bangko, Arwan (33), mengatakan, kelangkaan sumber air bersih di sana sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.
"Namun biasanya masyarakat mengharapkan air hujan untuk kebutuhan rumah tangga. Karena beberapa minggu ini tidak ada hujan, kami terpaksa mencari air ke hutan yang berada di seberang pulau," tuturnya.
Perjalanan menuju hutan belantara seberang pulau, kata Arwan, dapat ditempuh dengan menggunakat perahu mesin atau "speedboat" dengan waktu perjalanan sekitar satu jam.
"Tapi tidak sedikit pula yang menggunakan perahu biasa. Waktu tempuhnya bisa sampai dua hinga tiga jam," sambungnya.
Pada musim kering seperti saat ini, kebanyakan masyarakat di Rokan Hilir sudah terbiasa dengan kondisi sulit mendapatkan air bersih layak konsumsi.
Kondisi tersebut biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat pebisnis yang berada di luar Kecamatan Bangko untuk mengecer air bersih dengan harga jual yang cendrung mahal.
Satu jerigen berkapasitas 40 liter, biasa dijual seharga Rp4.000. Namun jika permintaan semakin meningkat, pengecer menaikkan harga air bersih tersebut hingga dua kali lipatnya yakni Rp8.000 per jerigen.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011