Statuta ICC memerintahkan setiap negara anggotanya agar menangkap Al-Bashir jika ia berkunjung, namun China tidak pernah menandatangani statuta itu.

Washington (ANTARA News/AFP) - Amerika Serikat, Senin, memberikan isyarat penentangannya terhadap kunjungan Presiden Sudan Omar al-Bashir ke China, sebab sang presiden ditengarai pernah melakukan kejahatan perang.

Al-Bashir, setelah pembatalan yang dilaporkan, mengunjungi China, Selasa, di tengah kekesalan dari kelompok-kelompok hak asasi anusia bahwa Beijing menjadi tuan rumah bagi orang yang dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas kejahatan terhadap kemanusiaan dalam perang saudara di Sudan.

Al-Bashir, menurut laporan, telah tiba di Beijing pada Selasa pagi dini hari untuk mengadakan pertemuan dan pembicaraan dengan para pemimpin China, termasuk Presiden Hu Jintao.

"Kami terus menentang undangan, pemfasilitasan, bantuan pada perjalanan oleh terdakwa ICC," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland pada wartawan.

"Kami memiliki kebijakan yang telah berlangsung lama yang dengan keras mendesak negara lain untuk melakukan hal yang sama," tuturnya.

"Kami telah mendesak China untuk bergabung dengan masyarakat internasional dalam seruannya pada Sudan agar bekerjasama sepenuhnya dengan ICC" sesuai dengan resolusi 1593 Dewan Keamanan PBB, kata Nuland.

ICC telah mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi al-Bashir karena genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang di wilayah Darfur di bagian barat Sudan, tempat di mana sekitar 300.000 orang menurut Barat tewas sejak tahun 2003.

Ia adalah kepala negara, yang masih menjabat, pertama yang dijadikan sasaran oleh surat perintah penangkapan ICC.

Statuta ICC memerintahkan setiap negara anggotanya agar menangkap Al-Bashir jika ia berkunjung, namun China tidak pernah menandatangani statuta itu.
(S008)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011