Belasan desa yang banjir setinggi 40 centimeter sampai 1,5 meterSurabaya (ANTARA) - Sebanyak 13 gardu distribusi PLN ULP Grati terendam banjir di Pasuruan, Jawa Timur, sehingga sementara tidak dioperasikan, dan mengakibatkan 4.378 pelanggan jaringannya terganggu.
PLH General Manager PLN UID Jawa Timur, Hadi Saputra di Surabaya, Selasa mengatakan, saat ini PLN telah menurunkan sebanyak 15 personel yang terdiri dari pelayanan keandalan dan dua regu pemeliharaan yang terus bersiaga di lokasi terdampak banjir untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi.
"Kami saat ini fokus mempercepat pemulihan suplai listrik terdampak bencana banjir di beberapa wilayah Unit Layanan Pelanggan (ULP) Grati, Pasuruan," kata Hadi, saat dikonfirmasi.
PLN, kata dia, saat ini juga sedang menggiatkan edukasi kepada masyarakat dan berkoordinasi dengan stakeholder setempat untuk mencari langkah yang harus dilakukan ketika terjadi banjir susulan.
"Sebagai langkah antisipasi apabila terjadi banjir, PLN mengimbau masyarakat untuk mengikuti panduan, yakni memadamkan aliran listrik di dalam rumah, mencabut peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak, dan meletakkan alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi dan aman," katanya.
Baca juga: Sungai Rejoso meluap, sejumlah desa di Pasuruan terendam banjir
Baca juga: Banjir di Pasuruan mulai surut
PLN juga mengimbau setelah banjir surut, pelanggan harus memastikan semua alat elektronik dan jaringan listrik dalam keadaan kering.
"PLN akan memastikan semua jaringan distribusi listrik dalam keadaan kering dan aman serta melakukan inspeksi kerusakan aset/material dan pengamanan jaringan berdasarkan aspek keselamatan ketenagalistrikan untuk dapat kembali menyalurkan energi listrik. Intinya, jangan segan berkoordinasi dengan PLN jika ada potensi bahaya terkait listrik ketika terjadi banjir. Kami siap melakukan pengamanan karena tak ada yang lebih penting dari keselamatan kita bersama," kata Hadi.
Sebelumnya pada Selasa (18/1) pukul 03:14 WIB, terjadi hujan deras melanda Grati yang mengakibatkan banjir di beberapa wilayah seperti Desa Kedawung Kulon, Desa Kedawung Wetan, Desa Toyaning, dan Desa Bandaran.
Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Ridwan Harris mengatakan, banjir yang melanda wilayah tersebut memiliki ketinggian bervariasi antara 40 centimeter sampai dengan 1,5 meter.
"Sedikitnya ada belasan desa yang banjir setinggi 40 centimeter sampai 1,5 meter. Banjir merendam rumah dan fasilitas umum," katanya.
Baca juga: BNPB sebut bencana longsor di Nganjuk dipicu intensitas hujan tinggi
Baca juga: Khofifah berikan santunan kepada korban banjir bandang Pasuruan
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022