Tehran (ANTARA News) - Iran akan tetap menolak tekanan dari negara-negara konsumen untuk menaikkan kuota produksi minyak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), kata pejabat menteri perminyakan.
"Terkait dengan situasi permintaan dan pasokan, Irak akan menolak kenaikan kuota produksi minyak OPEC pada pertemuan mendatang (14 Desember)," kata Mohammad Aliabadi kepada kantor berita Mehr.
Pada pertemuan terakhir mereka 9 Juni lalu, para menteri perminyakan OPEC memutuskan mempertahankan tingkat produksi resmi pada kisaran 24,84 juta barel per hari, di mana angka itu ditetapkan sejak Januari 2009.
Badan energi Internasional (IEA), yang mewakili negara-negara industri, mengumumkan Kamis lalu bahwa pihaknya akan merilis 60 juta barel minyak mentah dari cadangan strategisnya selama lima tahun ke depan.
Langkah tersebut telah memicu merosotnya harga minyak lebih dari 8 dolar AS di London dan hampir 6 dolar AS di New York.
Aliabadi mengatakan, "Penstabilan kuota produksi minyak mentah OPEC kemungkinan dapat membawa kestabilan harga minyak."
Ia menyatakan Arab Saudi, rival Iran anggota OPEC tetap menginginkan kenaikan tingkat produksi atas "permintaan Amerika."
Iran yang merupakan eksportir ke dua setelah Arab Saudi anggota OPEC, saat ini mendapat giliran sebagai presiden OPEC.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011