Jakarta (ANTARA News) - Bagi anda yang masih menggunakan software bajakan, segaralah ganti dengan software asli atau anda akan menyesal pada kemudian hari.
Yodanto, S.T, pakar IT Business Software Alliance (BSA), sebuah organisasi yang berdedikasi untuk industri software, mengatakan bahwa banyak risiko jika menggunakan software bajakan.
Risiko itu diantaranya tidak akan mendapatkan garansi keamanan karena ada beberapa komputer pembajak software yang sudah tertanam virus dan virus tersebut ikut masuk ke software bajakan.
"Hampir sebagian besar software bajakan menjadi sarang virus," kata Yodanto ketika menghadiri jumpa pers BSA di Jakarta pada Senin (27/6).
Anehnya, kata dia, virus-virus itu tergolong baru yang tidak dapat terdeteksi anti-virus sekarang sehingga para pengguna baru sadar enam bulan kemudian dengan komputer yang sudah dipenuhi virus.
Bagi para pengguna yang mengunduh software bajakan melalui internet juga harus waspada karena Virus rentan menyerang crack-crack serial number software yang ada di Internet.
"Banyak keluhan dari para pelanggan, banyak komputer mereka terserang virus setelah terinstal crack serial number software bajakan," katanya.
Memang, harga software bajakan jauh lebih murah tapi belum tentu software itu terjamin keamanannya. Hal itu berbeda jika pengguna menggunakan software asli, meskipun mahal, para pengguna tidak perlu khawatir dengan kualitasnya.
"Harga software bajakan memang murah, tapi jika komputer kita terserang virus dan rusak. Banyak juga biaya yang akan dikeluarkan," katanya.
Kemudian, bagaimana cara membedakan antara software asli dan palsu. Mudah saja, kata Yodanto, "lihatlah kemasannya!"
Jelas, kemasan software asli lebih bagus daripada software bajakan dan para pengguna bisa membeli langsung software asli di toko-toko ritel instansi tersebut.
Menurut International Data Corporation (IDC), sebuah firma riset terkemuka di dunia, tingkat pembajakan software komputer di Indonesia naik satu poin pada 2010 menjadi 87%. Hal itu menempatkan Indonesia di posisi ke-11 sebagai negara dengan tingkat pembajakan software komputer tertinggi di Indonesia.
(Adm/S026)
Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011