Muara Teweh (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj meminta kepada pemerintah untuk menghentikan pengiriman tenaga kerja wanita ke Arab Saudi.
"Sikap NU untuk meminta dihentikan pengiriman tenaga kerja wanita (TKW) ini merupakan solusi terbaik dan strategis agar martabat bangsa tidak direndahkan, kecuali tenaga kerja pria," kata Said Aqil Siradj kepada wartawan disela tablig akbar di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Senin malam.
Menurut Said Aqil, penghentian pengiriman TKW ke negara tersebut sudah pernah dia sampaikan, sejak tahun 1985 kepada Menteri Tenaga Kerja RI saat masih dijabat Soedomo dan Kedubes RI untuk Arab Saudi Akhmad Tjipto Soediro.
Permintaan ini, kata dia, karena di negeri tersebut tidak ada Ormas, LSM dan lainnya yang bisa mengungkapkan apakah orang itu benar-benar bersalah hingga berlakunya hukum kisos.
Orang Arab dalam melakukan hukuman sangat tertutup serta dalam masalah hukuman pancung siapapun tidak ada yang bisa membela kecuali ahli waris.
"Raja Faisal saja ditembak mati oleh keponakannya, hingga akhirnya keponakannya itu dihukum pancung. Walaupun orang tuanya sudah meminta maaf," kata Said.
Kunjungan Said Agil ke Muara Teweh Kabupaten Barito Utara ini dalam rangka Hari Lahir (Harlah) NU ke-85 tingkat kabupaten yang didampingi Rois Syuriyah PB NU Prof Dr Arthani Hasbi dan Roi Syuriah PW NU Kalteng KH Anwar Isya Lc serta Sekretaris umum PW NU Kalteng H Wahyudi F Dirun.
Pada peringatan harlah itu digelar tablig akbar dengan pembicara Said Agil pada Senin (27/6) malam yang dihadiri Bupati Barito Utara, Achmad Yuliansyah di halaman Masjid Raya Siraotal Mustaqim Muara Teweh.
(K009/Z002)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011