Bojonegoro (ANTARA News) - Tiga korban insiden tenggelamnya sebuah perahu di perairan Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Jawa Timur, hingga Senin malam pukul 20.00 WIB belum ditemukan.
"Pencarian tiga penumpang perahu yang belum diketemukan malam ini terus dilakukan tim SAR gabungan," kata Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Soetardjo, Senin malam.
Tiga penumpang perahu tersebut yaitu, Warsinah (40), Jamilah (45) dan Raki (9), semuanya warga Desa Mbangunrejo, Kecamatan Soko, Tuban, Jatim. Dalam pencarian korban perahu berpenumpang 16 orang itu, tujuh penumpang perahu ditemukan dalam keadaan tewas.
Tujuh penumpang yang ditemukan tewas itu adalah Jayadi (13), Sanadi (50), Kayat (50), Sunarti (22), Tarji (5), Dyah (4) dan Solikin (30), semuanya warga Desa Mbangunrejo, Kecamatan Soko, Tuban. Ketujuh penumpang perahu itu ditemukan tim SAR gabungan, di sekitar lokasi tenggelamnya perahu itu.
Menurut Sutardjo, pencarian korban tetap dilakukan di sekitar tenggelamnya perahu tambang yang jaraknya hanya sekitar lima meter dari tepi Bengawan Solo di Desa Kanor. "Penerangan di lokasi memanfaatkan genset," jelasnya.
Dihubungi terpisah, Kapolres Bojonegoro AKBP Widodo menjelaskan, semua korban perahu tenggelam yang berhasil ditemukan menjalani proses identifikasi dan dikirim ke RSUD Sosodoro Djati Koesoemo Bojonegoro, sebelum diserahkan keluarganya.
"Dalam pencarian korban ini, kami selain mengerahkan mobil ambulance juga tim dokter untuk identifikasi," katanya menjelaskan.
Perahu tambang berpenumpang 16 orang yang dikemudikan Jayadi (13) tersebut tenggelam Senin sekitar pukul 11.00 WIB.
Rombongan warga Desa Mbangunrejo, Kecamatan Soko itu, pulang dari melayat seseorang yang meninggal dunia di Desa Kanor, Kecamatan Kanor.
Sewaktu perahu menyeberang ke arah tambangan Modo di Desa Modo, Kecamatan Rengel, Tuban, perahu bocor, hingga akhirnya tenggelam bersama 16 penumpangnya dan hanya enam penumpang yang berhasil selamat dengan cara berenang.
(KR-SAS/Z002)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011