Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten memverifikasi kerusakan bangunan rumah, sarana ibadah, kantor desa hingga gedung sekolah yang terdampak gempa tektonik berkekuatan 6,6 yang terjadi Jumat (14/1).
"Dari hasil verifikasi itu nantinya dilaporkan kepada Bupati Itii Octavia," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Senin.
Pemerintah Kabupaten Lebak dalam verifikasi tersebut melibatkan dinas terkait, di antaranya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan ( Perkimtan), juga BPBD setempat.
Baca juga: BMKG: Banyaknya gempa susulan tidak mengarah ke gempa besar
Baca juga: Kerusakan rumah di Pandeglang akibat gempa bertambah jadi 2.224 unit
Berdasarkan hasil pendataan BPBD Lebak dilaporkan jumlah rumah yang mengalami kerusakan tercatat sebanyak 274 unit terdiri dari rusak berat 16 unit, rusak sedang 32 unit, dan 226 rumah rusak ringan.
Selain itu delapan gedung sekolah rusak, seperti SMPN 3 Wanasalam, SDN 1 Sukaresmi, MAN Gunungkencana, SMP Satap 9 Bayah, dan MI Mathla'ul Anwar.
Gempa tektonik yang berpusat di Perairan Ujung Kulon Pandeglang terdampak di Kabupaten Lebak sebanyak 19 kecamatan antara lain
Kecamatan Cihara, Banjarsari, Cijaku, Malimping, Wanasalam, Gunungkencana, Cibadak dan Cirinten, Sobang, Cikulur, Rangkasbitung, Lebakgedong, Cigemblong, Leuwidamar, Bayah, Cibeber, Panggarangan, Bojongmanik, dan Kecamatan Cimarga.
Tidak ada korban jiwa akibat gempa bumi itu, namun dua warga yang mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan rumah.
"Kedua warga itu sudah pulih kembali setelah menjalani perawatan medis di puskesmas setempat," katanya menjelaskan.*
Baca juga: Korban gempa di Lebak-Banten diberi bantuan bahan pokok
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022