Jakarta (ANTARA) - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, Syarif mengemukakan, langkah Gubernur Anies Baswedan mengundang grup musik Nidji menjajal tata suara (sound system) di Jakarta International Stadium (JIS) sebagai bentuk kolaborasi.
Karena itu, jika ada pihak yang tersinggung, seperti eks vokalis Nidji, Giring Ganesha yang tersinggung, bukan pada tempatnya.
"Anies kan bilang Jakarta kota kolaborasi. Kalau siapapun termasuk Giring tersinggung ya 'baper' saja," ujarnya di Jakarta, Senin.
Menurut Syarif, undangan grup band untuk menjajal "sound system" JIS merupakan hal yang biasa. Terlebih Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sebentar lagi merampungkan pembangunan stadion bertaraf internasional tersebut.
"Ini kan cuma gimik-gimik saja ya. Tidak substansial ya pada persoalan politik, kadang-kadang perlu gimik. Belum tentu ini nyindir karena manggilnya grup. Masa' sih band Nidji mau saja dieksploitasi ya naiflah," kata Syarif.
Sebelumnya, dalam unggahan Instagram @aniesbaswedan, terlihat Anies menyaksikan band Nidji dari tengah lapangan.
"Musiknya menggelegar, suaranya merdu, tidak ada sumbang-sumbangnya," ujar Anies, Senin.
Sebelum Nidji, vokalis Padi Reborn Fadly juga ikut membantu mengecek "sound system" di stadion kebanggaan warga Jakarta ini, lalu untuk pertama kalinya berkumandang suara adzan di JIS.
Baca juga: Anies puji grup Nidji yang tak ada suara sumbang saat uji di JIS
Baca juga: Jakpro buka kesempatan masyarakat berkunjung ke JIS hingga 26 Maret
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022