Garut (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menangani 10 anak yang mengalami kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) usai divaksinasi COVID-19 dengan memberikan perawatan medis secara intensif di rumah sakit dan sebagian sudah sehat.
"Kalau dugaan KIPI berat dan harus dirujuk hanya sekitar 10 orang, sebagian sudah membaik, sebagian masih observasi," kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Leli Yuliani saat dihubungi wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 sasaran anak-anak usia 6 sampai 11 tahun sudah dimulai di sejumlah sekolah maupun sentra vaksinasi untuk menjaga kesehatan anak di tengah pandemi.
Anak yang usai mendapatkan vaksinasi itu, kata dia, dilaporkan ada yang mengalami lemas, mual, muntah, dan sempat kejang hingga akhirnya harus dirujuk ke rumah sakit.
Baca juga: Komda KIPI Tulungagung: Pastikan kondisi anak fit sebelum divaksin
Baca juga: Dinkes sebut belum ada laporan KIPI vaksinasi anak di Ambon
Leli menegaskan gejala yang dialami anak itu belum tentu ada hubungannya dengan vaksinasi, untuk itu orang tua tidak perlu panik karena tim kesehatan di lapangan akan menanganinya.
"Kalau ada gejala mengarah ke KIPI jangan panik, itu bisa ada hubungannya dengan vaksin, bisa juga tidak," kata Leli.
Ia mengimbau orang tua yang anaknya akan divaksinasi agar terlebih dahulu makan, istirahat yang cukup, dan dipastikan anak dalam kondisi sehat.
"Insyaa Allah pemerintah akan menangani kasus-kasus diduga KIPI, tak perlu takut, kalau kita yakin itu, Insyaa Allah bisa sehat," katanya.*
Baca juga: Gubernur Kepri yakinkan masyarakat KIPI vaksin booster rendah
Baca juga: KIPI Sulsel sebut kematian dua warga Bone tidak terkait vaksinasi
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022