Jakarta (ANTARA) - Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan bahwa banyaknya gempa susulan tidak berarti akan mengarah kepada kejadian gempa besar.

"Gempa susulan jika banyak terjadi tidak mengarah kepada kepada kejadian gempa besar, tetapi meluruh dan tidak terjadi lagi," ujar Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono ketika dihubungi dari Jakarta pada Senin.

Dia menjelaskan bahwa gempa susulan biasanya terjadi memiliki kekuatan atau magnitudo yang lebih kecil dari gempa utama. Gempa susulan juga akan semakin mengecil kekuatannya dan semakin jarang terjadi.

"Jadi makin lama akan main mengecil kekuatannya dan makin jarang terjadi hingga kemudian stabil dan normal kembali," katanya.

Baca juga: Kerusakan rumah di Pandeglang akibat gempa bertambah jadi 2.224 unit

Baca juga: BMKG sebut gempa terjadi berdekatan hanya faktor kebetulan

Indonesia dalam beberapa waktu terakhir mengalami beberapa kali gempa bumi yaitu gempa bumi magnitudo 6,6, pada Jumat lalu (14/1), yang memiliki episenter 53 kilometer barat daya Sumur di Kabupaten Pandeglang, Banten, dengan kedalaman 40 kilometer. BMKG mencatat sampai dengan esok harinya sampai dengan pukul 12.00 WIB terjadi 33 kali aktivitas gempa susulan usai gempa utama

Sehari setelahnya, pada Sabtu (15/1), juga terjadi gempa bumi magnitudo 4,1 dengan pusat gempa 23 kilometer tenggara Bangkalan di Jawa Timur pada kedalaman 14 kilometer.

Gempa kemudian kembali terjadi, pada Senin ini, pukul 07.25 WIB, dengan magnitudo 5,4 dan pusat gempa berada di laut 84 kilometer barat daya Bayah, Banten.

Daryono memastikan bahwa ketiga gempa itu tidak memiliki keterkaitan satu dengan lainnya, mengingat Indonesia memiliki sumber gempa yang banyak yaitu lebih dari 295.

"Jika terjadi gempa berdekatan jaraknya atau waktunya berdekatan itu faktor kebetulan saja, tidak ada hubungannya. Tidak ada saling picu dan tidak ada rambatan gempa," ujarnya.*

Baca juga: DKI Jakarta salurkan bantuan korban gempa bumi di Pandeglang

Baca juga: Korban gempa di Lebak-Banten diberi bantuan bahan pokok

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022