Ramallah (ANTARA) - Sebanyak 700 kasus COVID-19 varian omicron telah dilaporkan di sejumlah wilayah Palestina dalam kurang dari dua bulan, kata Kementerian Kesehatan, Minggu (17/4).

Juru bicara kementerian Kamal al-Shakhra mengatakan kepada awak media bahwa lonjakan kasus Omicron "mengkhawatirkan".

Al Shakhra menyebutkan tingkat kasus positif COVID-19 di Tepi Barat naik 30 persen dan menuturkan bahwa varian Omicron "sangat berbahaya bagi orang-orang yang masih belum menerima vaksin yang tepat."

Ia juga memperingatkan lonjakan kasus baru COVID-19 dalam beberapa hari ke depan serta mendesak masyarakat agar segera mungkin divaksin dan mematuhi protokol kesehatan, yakni menggunakan masker dan menjaga jarak fisik.

Menurut pernyataan kemenkes pada Minggu, ada tiga kematian dan 642 kasus harian COVID-19 baru yang dilaporkan di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Sumber: Xinhua

Baca juga: Palestina perpanjang status darurat COVID-19

Baca juga: Palestina khawatirkan gelombang keempat COVID di tengah lonjakan kasus

Nenek Palestina jadi sarjana pada usia 85 tahun

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022