Jakarta (ANTARA News) - Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Haposan Saragih mengatakan dari 16 negara yang menempatkan tenaga kerja di Korea Selatan jumlah TKI di negeri ginseng itu terbesar.

"Dari peringkat teratas ini menandakan bahwa TKI lebih disukai Korea dibandingkan pekerja dari Filipina dan Vietnam yang selalu bersaing dengan TKI," kata Haposan di Jakarta, Sabtu.

Haposan pada tes bahasa Korea bagi 5.601 peserta calon TKI Korea Selatan yang bertempat di Universitas Pancasila menegaskan posisi teratas itu masih bertahan hingga Juni ini.

Jumlah penempatan TKI di Korea Selatan 2004 hingga 22 Juni 2011 sebanyak 30.858 orang dan sekitar 13 ribu TKI di Korea Selatan telah habis masa kontraknya.

Pada 2011 ini, Korea Selatan menerima 40 ribu tenaga kerja asing dari 16 negara seperti dari Indonesia, China, Mongolia, Filipina, Vietnam, Myanmar, Timor Leste, Bangladesh, Srilanka, Nepal, Uzbekistan, dan dari sejumlah negara di benua Afrika.

Pemerintah Indonesia melalui BNP2TKI berharap dapat menempatkan sekitar 10 ribu TKI di Korea Selatan tahun ini.

Penempatan TKI di Korea Selatan atas dasar kerja sama pemerintah kedua negara (G to G).

Jumlah peserta tes yang bertempat di Universitas Pancasila itu merupakan bagian dari 19.919 orang yang mengikuti tes di lima kampus di lima kota.

Selain di Universitas Pancasila, tes bahasa Korea bagi calon TKI itu berlangsung di Universitas Islam Malang (Jatim) sebanyak 2.588 orang, di Universitas Pendidikan Indonesia (Bandung, Jawa Barat) 3.894 orang, di Universitas Muhammadiyah Surakarta (Jawa Tengah) 7.371 orang, dan Universitas Muslim Indonesia (Makassar, Sulawesi Selatan) 465 orang.

Dari 19.919 peserta tes itu akan diambil 8.300 orang yang dinyatakan lulus oleh Korea Selatan terdiri atas bidang manufaktur 7.800 orang dan perikanan 500 orang untuk perikanan.

Pelaksanaan seleksi program kedelapan itu atau "8th EPS-TOPIK" (Employment Permit System-Test of Proficiency in Korean) terselenggara atas kerja sama BNP2TKI dan HRD (Human Resources Development) Korea.

Dari pihak Korea, hadir Atase Tenaga Kerja Korea pada Kedutaan Besar Korea di Jakarta, Kim Doh Yong, Vice Presiden Lembaga Sertifikasi Profesi Korea, Lee Suk Jin dan Direktur Center of HRD Korea Di Jakarta, Park Key-Soo di Universitas Pancasila.

Menurut Haposan, ke-8300 calon TKI yang lulus, paling lambat tiga bulan ke depan, mereka sudah harus ditempatkan di Korea setelah menjalani pelatihan kerja dan pemahaman budaya, adat istiadat dan kondisi kerja di Korea Selatan serta kesiapan mentalnya.

"Baik pekerja maupun pengguna TKI di Korea tidak ingin lama-lama menunggu mereka untuk bekerja di Korea," kata Haposan.

Haposan mengutarakan pentingnya pemerintah Korea memberikan penghargaan kepada Indonesia karena hingga kini pelaksanaan tes "Employment Permit System" di Indonesia sudah berjalan delapan kali dengan baik dan sukses.

Bahkan, katanya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah memberi penghargaan terbaik kepada pemerintah Korea Selatan atas keberhasilannya melaksanakan pola perekrutan pekerja unggul di dunia.

"Jadi sudah sepantasnya jika pemerintah Korea memberikan penghargaan kepada Indonesia," kata Haposan.(*)
(T.B009/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011