“Kami sangat mengapresiasi kepercayaan dan dukungan dari para pemegang saham kepada perseroan, terutama dalam proses recovery keuangan untuk terus membangun Indonesia menjadi lebih baik. Ke depannya perseroan akan fokus menjalankan bisnis operasional dengan berbekal kemampuan likuiditas yang jauh lebih baik sehingga mampu memperbaiki kinerja keuangan yang berkelanjutan,” kata Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Rights issue Waskita Karya terserap 78,95 persen di tengah kondisi pasar yang cenderung bearish, dengan menerima dana melalui publik sebesar Rp1,54 triliun dan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp7,90 triliun.
Adapun penebusan saham baru yang diterbitkan oleh Waskita Karya pada rights issue, mayoritas dieksekusi oleh institusi asing. Hingga akhir periode perdagangan rights issue pada tanggal 12 Januari 2022, komposisi kepemilikan saham menjadi 75,35 persen pemerintah dan 24,65 persen publik dengan jumlah total saham setelah rights issue sebanyak 28.806.807.016 lembar saham.
Baca juga: RUPSLB Waskita Karya setujui rencana "right issue"
Sementara itu Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma mengatakan bahwa pihaknya akan melanjutkan implementasi dari delapan Stream Penyehatan Keuangan Waskita, terutama melalui aksi korporasi penerbitan obligasi dan sukuk dengan penjaminan pemerintah pada kuartal pertama tahun ini.
Adapun target proceeds dari penerbitan obligasi dan sukuk ini sebesar Rp3,83 triliun dan akan digunakan untuk refinancing obligasi-obligasi yang jatuh tempo di tahun ini serta modal kerja proyek konstruksi perseroan.
“Kami berharap para investor pasar modal maupun fixed income dapat terus memberikan dukungannya pada aksi-aksi korporasi perseroan saat ini maupun di masa mendatang,” kata Taufik.
Baca juga: Waskita ajukan PMN di 2022 Rp3 triliun untuk selesaikan dua ruas tol
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022