Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Ian Septiawan mengatakan, titik api akibat kebakaran hutan dan lahan di daerah tersebut bertambah.
"Berdasarkan pantauan satelit National Oceanic and Atmospheric Administation (NOAA) hingga 23 Juni 2011 titik api di Kotawaringin Timur ada 26 atau mengalami penambahan lima titik api dibanduing 21 Juni lalu," kata Kepala BKSDA Kabupaten Kotawaringin Timur, Ian Septiawan, di Sampit, Sabtu.
Jumlah titik api di Kalimantan Tengah per 23 Juni 2011 ada sebanyak 144 dan terbanyak berada di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, yakni 26 titik panas.
Titik api terbanyak kedua berada di Kabupaten Seruyan 18 titik api, Kabupaten Katingan 14, Sukamara 13, Lamandau 10, Kotawaringin Barat 10, Murung Raya delapan, Kapuas delapan, Gunung Mas delapan, Barito Selatan delapan.
Sedangkan untuk Palangka Raya tujuh titik api, kabupaten Pulang Pisau tujuh, Barito Utara lima dan Kabupaten Barito Timur ada sebanyak dua titik api.
Menurut Septiawan, jumlah titik panas akibat kebakaran hutan dan lahan dipastikan akan terus bertambah jika tidak dilakukan pencegahan.
Bertambahnya jumlah titik panas di Kabupaten Kotawaringin Timur karena pemerintah daerah masih belum melakukan aksi pencegahan.
"Kami dari pihak BKSDA tidak dapat berbuat banyak dan hanya sebatas memberikan imbauan kepada masyarakat dan perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan dalam membuka areal pertaniannya," katanya.
Pihak BKSDA tidak memiliki hak memberikan teguran atau sanksi kepada pelaku pembakar hutan dan lahan dan yang berhak memberikan tindakan adalah pemerintah daerah.
"Tim manggala agni Kotawaringin Timur sekarang kami siagakan dan siap membantu tim dari pemerintah daerah melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan," ungkapnya. (ANT-174/Z002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011