"`Seed Center` itu bertujuan untuk menciptakan benih-benih unggul dari ahli-ahli pertanian di Indonesia," kata Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Herry Suhardiyanto di Bogor, Sabtu.
Menurut dia pada sosialisasi "Seed Center" di IPB International Convention Center, pengembangan pusat perbenihan tersebut untuk mendorong kemajuan pertanian nasional yang saat ini masih terkendala dalam hal pembenihan.
"Kehadiran `Seed Center` akan menjadi wadah para ahli pertanian di Indonesia untuk mengembangkan benih-benih varietas baru yang dapat meningkatkan pertanian kita," katanya.
Rektor mengatakan, selama ini Indonesia masih mengimpor benih dari negara luar. Kondisi tersebut semakin sulit karena masih belum adanya hasil penelitian ahli yang bisa diterapkan ke masyarakat luas.
Melalui "Seed Center" itu nantinya hasil kajian dan penemuan para ahli pertanian akan dikembangkan dan diaplikasikan kepada masyarakat luas khususnya para petani.
"`Seed Center` dibangun bekerja sama dengan sejumlah fakultas pertanian yang ada di seluruh Indonesia," katanya.
Wakil Rektor IPB Bidang Riset dan Kerja Sama Dr Anas Miftah Fauzi mengatakan, "Seed Center" tidak hanya menghasilkan benih-benih hasil kajian dari para peneliti di bidang pertanian, tetapi juga akan dikembangkan bibit-bibit perkebunan, peternakan hingga perikanan.
"`Seed Center` akan menjadi pusat penghasil bibit dari berbagai bidang, baik pertanian, perkebunan, perikanan maupun peternakan," katanya.
Ia mengatakan, "Seed Center" akan menghasilkan bibit-bibit unggul berkualitas dari berbagai jenis tanaman hasil penelitian para ahli.
"`Seed Center` terletak di Leuwikopo, Dramaga, Kabupaten Bogor," katanya.
Sosialisasi "Seed Center" dilakukan di depan sejumlah pakar pertanian dan pembenihan dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia dan dihadiri perwakilan dari Kementerian Pertanian serta Asosiasi Perbenihan Indonesia.
Sosialisasi dilakukan dalam acara perayaan ulang tahun Guru Besar IPB Bidang Pembenihan Prof Sjamsoe`oed Sadjad.
Menurut Sadjat, kehadiran "Seed Center sangat penting bagi perkembangan pertanian nasional.
"Selama ini pertanian Indonesia masih bersifat tradisional, hal ini yang membuat dunia pertanian menjadi tidak menarik bagi generasi muda," katanya.
Padahal, peran dunia pertanian sangat penting dalam mendorong ketersediaan bahan pangan demi kelangsungan hidup manusia.
"Kehadian `Seed Center` nantinya tidak hanya menghadirkan varietas baru tetapi juga memperbanyak varietas untuk bisa dikembangkan para petani," katanya.
Menurut dia, kondisi pertanian Indonesia masih tertinggal dari negara lain.
Para petani hanya mampu memproduksi bahan baku pertanian. Selama petani masih memproduksi bahan baku saja, pertanian tidak akan berkembang.
Stigma pertanian itu perlu diubah, petani harus mampu menghasilkan produksi turunan dari pertanian yakni melalui benih-benih unggul hasil pengembangan varietas.
Ia mengatakan, kondisi itu yang mendorong minimnya minat generasi muda untuk bertani karena melihat dari keluarga mereka yang bertani hidup seadanya.
Dengan "Seed Center" itu ketersediaan benih akan banyak varietasnya, dan mendorong petani lebih mandiri dan berkualitas.
"`Seed Center` memiliki visi untuk menghasilkan benih yang berkualitas," katanya. (LR/B015/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011