Jayapura (ANTARA News) - Lembaga Majelis Rakyat Papua (MRP) telah membentuk tiga tim untuk menjaring dan mengkaji aspirasi masyarakat tentang pemekaran Propinsi Irja Barat di wilayah Kepala Burung, Papua. Ketiga tim itu yakni Tim Satu berjumlah 11 orang berangkat menuju Fakfak, Tim Dua sebanyak 16 orang ke Kabupaten Sorong dan Tim Tiga juga 16 orang tujuan Manokwari yang kini menjadi ibukota Povinsi Irja Barat. Wakil Ketua I MRP, Aleksander Wospakrik, di Bandara Sentani, Jayapura, Jumat mengatakan, keberangkatan ketiga tim tersebut dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat di wilayah tersebut tentang keberadaan propinsi baru itu. Menurut Wospakrik, kehadiran MRP di Irja Barat tidak ada kaitannya dengan urusan politik, tetapi untuk mendengar dan menjaring aspirasi masyarakat dari berbagai komponen pemerintahan, lembaga agama, tokoh masyarakat, kaum perempuan dan pemuda. Pemekaran Provinsi Irja Barat akan dikaji oleh MRP, apakah dilakukan berdasarkan aspirasi murni masyarakat, ataukah rekayasa para elite-elite politik untuk mencari kedudukan. Lembaga MRP merupakan lembaga kultural orang asli Papua, bertugas memberikan persetujuan terhadap pemekaran suatu wilayah layak atau tidak. Ketiga tim MRP itu, akan berada di Irja Barat selama dua minggu sejak 20 Januari hingga awal Pebruari mendatang untuk melakukan tatap muka dengan para tokoh adat, agama, masyarakat, pemuda, perempuan, dalam rangka mendengar secara langsung aspirasi masyarakat. Aspirasi masyarakat yang akan dijaring itu akan dibahas melalui Pleno MRP untuk memutuskan jadi atau tidaknya pemekaran propinsi tersebut. Menyinggung tentang payung hukum Irja Barat, kata Mantan Rekor Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura itu, pihaknya tidak mempunyai kewenangan menyelesaikan masalah hukum dan politik, tetapi tugas MRP adalah menjaring aspirasi masyarakat asli Papua tentang pemekaran itu. Wospakrik didampingi Ketua MRP, Agus Alua, Jumat (20/1) memimpin tim tiga turun ke Manokwari, Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Bintuni, sementara Wakil Ketua II MRP, Ny. Hanna Hikoyabi ditugasi tetap di Jayapura memantau seluruh kegiatan dari para tim tersebut.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006