Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mencatat sebanyak 274 rumah rusak akibat gempa tektonik bermagnitudo M6,6 yang terjadi Jumat (14/1).


"Kami hingga saat ini masih melakukan pendataan dengan melibatkan aparatur kecamatan, desa dan relawan, " kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Minggu.

Dampak gempa tektonik yang berpusat di Perairan Sumur Kabupaten Pandeglang itu cukup kuat, karena ratusan rumah di Kabupaten Lebak mengalami kerusakan.

Berdasarkan data yang diterima dari BPBD Lebak tercatat sebanyak 274 rumah yang mengalami kerusakan akibat getaran gempa bumi tersebut.

Dari 274 rumah tersebut, 16 rumah rusak berat , 32 rumah rusak sedang dan 226 rumah rusak ringant.

Selain itu gempa tersebut juga menimbulkan kerusakan terhadap delapan gedung sekolah, satu kantor pemerintahan dan enam sarana ibadah.

Kemungkinan besar jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan akibat gempa tektonik tersebut bertambah, sebab petugas masih melakukan pendataan.

Hingga saat ini tidak ditemukan korban jiwa akibat bencana alam tersebut di Kabupaten Lebak.

"Kami hanya menerima dua warga yang mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan rumah, tetapi kini kondisinya sudah membaik setelah ditangani tenaga medis setempat, " katanya menjelaskan.
Baca juga: Pemkab Lebak tetapkan status tanggap darurat gempa tektonik
Baca juga: Gempa Banten tak timbulkan tsunami, BPBD Lebak minta warga tidak panik

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2022