Beirut (ANTARA News) - Dua anggota Hizbullah mengakui bekerja untuk Badan Intelijen Pusat AS (CIA) dan seorang lagi masih sedang diinterogasi, demikian diumumkan pemimpin kelompok pejuang garis keras Hassan Nasrallah, Jumat.

"Ketika musuh Israel gagal menyusup ke Hizbullah, mereka berpaling kepada badan intelijen paling kuat itu," kata Nasrallah dalam pernyataan terekam CCTV yang disiarkan di Lebanon, menunjuk pada CIA.

"Penyelidikan kami mendapati bahwa... aparat-aparat intelijen (di CIA) telah merekrut dua anggota kami secara terpisah, yang namanya tidak kami sebutkan demi kehormatan keluarga mereka," tambahnya.

Nasrallah juga mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki apakah seorang anggota ketiga Hizbullah direkrut oleh CIA, badan intelijen Israel Mossad atau badan intelijen sebuah negara Eropa.

AS memasukkan Hizbullah, kelompok paling kuat persenjataannya di dunia Arab, ke dalam daftar organisasi teroris.

Gerakan Syiah dukungan Iran dan Suriah itu terakhir kali terlibat dalam perang mematikan dengan Israel pada 2006. (M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011