London (ANTARA News) - Dosen Program Studi Falsafah dan Agama Universitas Paramadina, Suratno, menyampaikan kuliah umum tentang peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam memperkuat Islam yang moderat dan damai di Indonesia di Universitas Koln, Jerman.

Kuliah yang berlangsung di kampus Department of Oriental Studies, dihadiri puluhan mahasiswa jurusan Islamic Studies and Indonesian Philosophy, demikian Pelaksana Fungsi Penenrangan, Sosial dan Kebudayaan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (Pensosbud KJRI) Frankfurt, Ernest Hadinoto, dalam keterangannya kepada ANTARA News London, Jumat.

Dikatakannya, kuliah umum ini merupakan kerjasama antara KJRI Frankfurt dan Department of Oriental Studies, Fakultas Filosofi, Universitas Koln.

Suratno menjelaskan, sejarah NU yang merupakan organisasi muslim terbesar di Indonesia dan prinsip-prinsip NU menganut pola pikir mengambil jalan tengah sehingga mendorong pengembangan masyarakat madani yang mengedepankan nilai-nilai yang moderat dan toleran.

Suratno juga menjelaskan peran Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang menjadi tokoh reformasi NU sekaligus  mempromosikan pemahaman keagamaan yang berorientasi pada perdamaian dan keadilan sosial dan demokrasi di Indonesia.

Gus Dur membentuk Democracy Forum, Interfaith Dialogue, penegakan hak asasi manusia, serta keberpihakan terhadap kaum minoritas.

Dikemukakannya pula mengenai bagaimana NU pada masa kini di Indonesia melakukan perannya untuk menegakkan dan memperkuat Islam yang membawa perdamaian.
(T.H-ZG)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011