Asosiasi Usaha Kecil dan Menengah China mengatakan bahwa indeks bulanannya, yang melacak kinerja 3.000 UKM dari delapan sektor utama, mencatatkan kenaikan selama dua bulan berturut-turut ke angka 86,4 pada Desember, naik dari 86,3 pada November dan 86,1 pada Oktober.
Asosiasi tersebut menambahkan bahwa perkembangan UKM pada Desember memperlihatkan pemulihan ekspektasi pasar, pembatasan kenaikan biaya, kestabilan lapangan kerja, serta perbaikan sentimen investasi.
Kebijakan pemerintah belakangan ini yang mendukung UKM, termasuk keringanan pajak dan dukungan finansial, membantu memperkuat rantai industri maupun pasokan, sebut asosiasi itu.
Subindeks untuk industri, konstruksi, transportasi dan layanan pos, real estat, serta layanan sosial naik dari sebulan sebelumnya, sedangkan subindeks untuk usaha grosir dan retail serta perangkat lunak komputer menurun. Subindeks untuk usaha akomodasi dan katering masih datar.
Terlepas dari peningkatan bulan lalu tersebut, asosiasi memperingatkan bahwa UKM masih menghadapi beberapa tantangan, mulai dari pandemi COVID-19 hingga kesulitan pendanaan dan biaya logistik yang tinggi.
Seluruh delapan sektor tetap berada di bawah garis lonjakan 100, dengan usaha akomodasi dan katering di level terendah, dan indeks utama saat ini masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2020 dan 2019, urai asosiasi itu, yang menambahkan bahwa keyakinan bisnis terhadap UKM tidak stabil.
Pemerintah China telah berjanji akan meningkatkan kebijakan, mulai dari pinjaman inklusif hingga pengurangan pajak, dalam upaya untuk lebih membantu para pemain pasar kecil mengatasi kesulitan ekonomi tahun ini.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022