Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi Apple Inc akan meminta karyawan ritel dan perusahaan untuk memberikan bukti suntikan booster vaksin COVID-19, demi bisa bekerja dari kantor (work from office/WFO), menurut laporan dari The Verge, dikutip dari Reuters, Minggu.
Mulai 24 Januari, karyawan yang tidak divaksinasi atau mereka yang belum menyerahkan bukti vaksinasi akan memerlukan tes COVID-19 negatif untuk memasuki tempat kerja Apple, kata laporan itu.
The Verge mengatakan tidak segera jelas apakah persyaratan tes tersebut berlaku untuk karyawan perusahaan dan ritel.
Baca juga: Rumor iPhone 14, notch hilang diganti punch-hole
"Karena memudarnya kemanjuran dari seri utama vaksin COVID-19 dan munculnya varian yang sangat menular seperti Omicron, suntikan booster sekarang menjadi bagian dari mengikuti perkembangan vaksinasi COVID-19 Anda untuk melindungi dari penyakit parah," tulis pernyataan tersebut.
Apple tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Banyak perusahaan di AS telah memperkuat aturan COVID-19 mereka, mewajibkan vaksinasi dan menunda rencana kembali ke kantor karena varian Omicron meningkatkan infeksi di seluruh negeri.
Minggu ini, Meta Platforms induk Facebook mengamanatkan suntikan booster COVID-19 untuk semua pekerja yang kembali ke kantor. Perusahaan juga menunda pembukaan kembali kantor AS hingga 28 Maret, dari rencana sebelumnya pada 31 Januari.
Google Alphabet Inc pada hari Jumat mengatakan untuk sementara mengamanatkan tes COVID-19 mingguan untuk orang-orang yang memasuki kantornya di AS.
Sebuah laporan oleh The Information mengatakan Amazon.com Inc telah menawarkan pekerja gudang sebesar 40 dolar AS untuk mendapatkan booster vaksin.
Baca juga: Apple ikuti saran otoritas Belanda soal opsi pembayaran aplikasi
Baca juga: Apple akan lengkapi seri iPhone 14 dengan layar 120 Hz dan RAM 6 GB
Baca juga: Apple rilis iOS dan iPadOS 15.2.1
Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022