Los Angeles (ANTARA News) - Penjualan musik online meraih pemasukan senilai lebih dari satu miliar dolar pada 2005, dengan semakin banyaknya pengguna mengunduh (download) lagu-lagu dari toko-toko musik dan membeli nada dering untuk ponsel mereka, Federasi Internasional Industri Ponografi (IFPI) menyatakan Kamis. Angka penjualan yang mencapai 1,1 miliar dolar berarti terjadi kenaikan sebanyak 200 persen dari angka 2004 sebesar 380 juta dolar.Jumlah tersebut sama dengan 6 persen penghasilan perusahaan-perusahaan rekaman. Sebagian besar pemasukan itu berasal dari pengunduh baru, sedangkan pengguna situs pertukaran file ilegal jarang sekali pindah ke situs-situs resmi, kata laporan itu, seperti dilansir DPA. Akan tetapi, kelompok perdagangan itu menyatakan ada sinyal yang menjanjikan bahwa pertukaran file sedang mengalami kondisi yang stagnan, sekalipun penggunaan koneksi Internet pita lebar, yang memungkinkan pengunduhan file secara cepat, telah melonjak sebanyak 26 persen pada tahun ini. Organisasi itu mengaitkan berbagai gugatan perdata yang banyak diliput pers terhadap para pengunduh ilegal sebagai faktor yang membantu menahan gelombang pasang pertukaran file dan mengatakan pihaknya akan terus melanjutkan kampanye legalnya atas situs-situs pengundahan ilegal dan para pengguna situs tersebut. "Di Jerman dan Inggris, dua pasar digital terbesar di seluruh dunia, para pembeli legal dari situs-situs seperti iTunes, MusicLoad dan MSN sudah melampaui jumlah penukar file illegal." Kami berharap trend ini akan menyebar seiring dengan kian terbukanya saluran-saluran distribusi musik legal perintis kepada para konsumen," kata Chairman IFPI, John Kennedy. Situs legal meningkat Para analis menghubungkan keberhasilan iTunes dari Apple dengan upaya rintisannya di sektor itu dengan meningkatnya jumlah situs pengunduhan legal menjadi 335 dari 50 situs pada tahun lalu. ITunes kini tersedia di 21 negara. Penjualan nada dering ponsel kini juga meledak, dengan Jepang membukukan pemasukan senilai 211 juta dolar dalam penjualan, atau setara dengan 96 persen dari semua penjualan musik digital di negara itu. (*)

Copyright © ANTARA 2006