DPR akan bicarakan, review, dan mengevaluasi pembangunan gedung baru perwakilan DPD karena nilai Rp30 miliar per gedung itu sangat mahal.
Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Marzuki Alie mengatakan DPR RI akan mengevaluasi anggaran untuk  pembangunan gedung perwakilan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di setiap provinsi.

"DPR akan bicarakan, review, dan mengevaluasi pembangunan gedung baru perwakilan DPD karena nilai Rp30 miliar per gedung itu sangat mahal," kata Marzuki di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan, pembangunan gedung perwakilan DPD di setiap provinsi itu akan dibahas pekan depan.

"Kita bicarakan dulu ditingkat pimpinan DPR RI," tambahnya.

Disebutkan oleh Marzuki, untuk pembangunan DPR RI yang 36 lantai, satu meter perseginya hanya Rp6-7 juta.

"Kalau pembangunan gedung baru DPD yang hanya empat lantai, hanya membutuhkan Rp3-4 juta," katanya.

Apakah ada indikasi mark up? Marzuki dengan tegas menyatakan bahwa kemungkinan itu bisa saja terjadi.

"Kalau tidak mark up, apalagi," ujarnya.

Marzuki menyatakan, apa yang dilakukan DPR bukan rangka balas dendam sebab selama ini DPD selalu mengkritik DPR RI soal pembangunan gedung DPR.

"Jangan hanya salahkan DPR saja. Sesama lembaga tinggi negara, kita saling mengingatkan. Ini bukan dalam rangka balas dendam," kata Marzuki.

Sementara itu, Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Uchok Sky Khadafi meminta DPR untuk mengkaji ulang anggaran yang telah disetujuinya untuk membangun Gedung Perwakilan DPD RI di daerah.

Menurutnya, nilai Rp 30 miliar untuk setiap gedung yang akan dibangun di setiap provinsi ini sangat tidak masuk akal dari segi besarnya anggaran maupun fungsinya.

"Kini DPD sudah memulai proses pembangunan gedung perwakilan mereka di setiap provinsi. Saya minta sebelum terlambat, DPR membatalkan anggaran yang telah mereka setujui karena baik dari segi besaran anggaran maupun fungsi dari gedung itu sendiri nanti, sangat tidak masuk akal,” ujar Uchok.

Dari aspek rencana luas bangunan seluas 2.800 meter persegi harga pembangunan gedung pun menurut Uchok sangat mustahil karena jauh di atas indeks harga bangunan.

Harga bangunan gedung 4 lantai itu nilainya sekitar Rp3 juta-Rp4 juta per meter perseginya sementara anggaran yang akan digunakan adalah Rp30 miliar.

"Gedung seluas 2.800 meter persegi dibangun dengan dana Rp30 miliar, artinya harga per meter perseginya Rp10,1 juta. Ini tentunya harga yang sangat tidak rasional. Gedung 4 lantai tentunya tidak semahal gedung 30 lantai seperti rencana gedung DPR. Gedung DPR saja harganya hanya Rp6 juta permeter persegi, masyarakat sudah heboh,” imbuhnya.

Ia menambahkan, luas lahan 2800 meter persegi untuk empat orang anggota berarti tiap anggota mendapatkan ruangan 700 meter. Luas sebesar itu bagi seorang anggota DPD sangat tidak masuk akal.

"Terlebih lagi anggota DPD hanya menggunakan sebagian kecil waktu kerjanya untuk datang ke daerah dan menggunakan gedung tersebut. Tiap anggota diberikan luas 700 meter persegi dan dana Rp7,5 miliar, ini luar biasa," kata Uchok. (zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011