Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta, Jumat sesi pagi, cenderung stabil dan bergerak dalam kisaran sempit karena banyak pelaku pasar asing absen menunggu kebijakan bank sentral AS mengenai paket stimulus.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun tipis satu poin menjadi 8.596 dari sebelumnya8.595 per dolar AS.

Dirut Finan Corpindo Nusa Edwin Sinaga mengatakan, rupiah berada dalam kisaran sempit karena belum ada isu yang positif dari internal, meski fundamental makro ekonomi nasional tetap positif.

Meski demikian peluang rupiah untuk bergerak naik lagi masih cukup besar, karena pasar Asia tetap merupakan pasar investasi bagi asing, katanya.

Apalagi, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi global masih belum pasti memberikan peluang bagi asing untuk menginvestasikan dananya di pasar domestik.

Amerika Serikat misalnya ekonominya tumbuh melambat, Krisis utang di Yunani yang masih berlanjut, kemudian di China dan Jepang yang masih mengalami masalah.

Karena itu pelaku asing melirik negara-negara Asia khususnya Indonesia yang dinilai merupakan pasar potensial untuk digarap lebih jauh, ucapnya.

Ia mengatakan, kondisi ini akan memicu rupiah yang berada dalam kisaran sempit akan bergerak naik jauh dibawah angka Rp8.500 per dolar.

"Kami optimis rupiah akan mampu berada dibawah angka Rp8.500 per dolar, apabila investasi asing baik dari AS maupun Eropa menanamkan dananya di pasar domestik," ucapnya.

Edwin Sinaga mengatakan, investasi asing yang terjadi itu diharapkan akan dapat menggerakkan sektor riil sehingga ekonomi nasional dapat tumbuh lebih besar.

Pasar yang masih menarik, faktor fundamental ekonomi yang terus membaik merupakan faktor utama yang dilirik pelaku asing untuk masuk ke pasar domestik, katanya.

(T.H-CS/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011