Ini impian saya untuk lebih memperkenalkan Maluku Utara sebagai salah satu daerah tujuan wisata dan mendukung Sail Indonesia di Morotai tahun 2012.Ternate (ANTARA News) - Aktris gaek, Christine Hakim, akan menggarap film dokumenter berdurasi 45 menit yang akan menceritakan keindahan dan panorama alam di Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut).
Sutradara film dokumenter, Ricky Aventoa, di Ternate, Jumat, mengatakan bahwa film dokumenter ini akan menggambarkan keindahan Pulau Morotai sebagai salah satu daerah yang terkenal dengan potensi alam dan pariwisata yang harus dipromosikan.
Selain itu, kata Ricky, kru yang rencananya berada di Pulau Morotai selama 30 hari tersebut lebih memfokuskan untuk memperkenalkan Morotai yang memiliki adat istiadat, aspek sosial ekonomi, dan keindahan alam.
Apalagi, Pulau Morotai dengan sejarah panjangnya sebagai pangkalan militer Perang Dunia ke-II akan menjadi kekayaan tersendiri bagi para sineas untuk menggambarkan Morotai dalam film dokumenter tersebut.
"Kita akan angkat proses pelestarian alam dan lingkungan untuk menjadi ilmu pengetahuan bagi daerah, budaya, dan sejarah," katanya.
Film yang akan mengambil judul "The Beauty of Morotai" itu akan menjadi bagian dari promosi Sail Indonesia Morotai 2012, karena film ini memamerkan pesona dan keindahan alam Morotai.
Sementara itu, Christine Hakim sendiri mengaku sejak lama dirinya telah mengenal Maluku Utara melalui lagu dan sejarah panjang saat rakyat Ternate mengusir penjajah Portugis.
Artis yang juga Duta Muhibah Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa bidang Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO) tersebut menyatakan ketertarikannya untuk hadir di Maluku Utara dengan misi mempromosikan film dokumenter berjudul "The Beauty of Morotai".
"Ini impian saya untuk lebih memperkenalkan Maluku Utara sebagai salah satu daerah tujuan wisata dan mendukung Sail Indonesia di Morotai tahun 2012," katanya.
Pemeran utama dalam film "Chut Nyak Dhien" itu terkesima dengan keindahan Maluku Utara, dengan panorama pantainya yang indah, serta suasana yang begitu bersahabat seperti yang direkam dalam film dokumenter yang tengah digarapnya.
(T.KR-AF)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011