Simanteri dibangun dalam satu kawasan melibatkan kelompok-kelompok tani memadukan kegiatan sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan.
Denpasar (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bali kembali mengucurkan dana bantuan sosial sebesar Rp20 miliar untuk menambah 100 unit sistem pertanian terintegrasi (Simantri) di delapan kabupaten dan satu kota pada 2011.
"Dana tersebut diarahkan untuk mendukung berbagai kegiatan program pengembangan pertanian dalam arti luas secara terintegrasi," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng, di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, kucuran dana tersebut antara lain diarahkan untuk pengembangan tanaman pangan sebesar Rp1,18 miliar, sektor peternakan Rp17,82 miliar, sektor perkebunan Rp531,08 juta dan sektor perikanan Rp460,8 juta.
Pengembangan sektor tanaman pangan dalam pertanian terintegrasi itu diarahkan untuk pengadaan bibit jagung sebanyak 11,15 ton, benih kacang tanah 23,6 ton, benih kedelai 2,8 ton, benih mangga 800 pohon, bibit pisang 12.462 pohon, sawo 100 pohon dan jeruk 9.590 pohon.
Selain itu juga untuk pengadaan bibit manggis 6.915 pohon, durian 5.931 pohon, bibit pepaya 5.017 pohon, cabe 224.975 pohon dan strawbery 3.750 pohon.
Ketut Teneng menambahkan, pengembangan sektor peternakan menitikberatkan pada pengadaan bibit sapi sebanyak 1.920 ekor, kambing 176 ekor, pembangunan kandang sapi 100 unit, instalasi biogas 100 unit, kantong biogas 100 unit, instalasi bio urine 100 unit, bangunan pengelolaan pakan 100 unit dan bangunan pengelolaan kompos 100 unit.
Sementara untuk pengembangan sektor perkebunan dilakukan dengan memberikan bantuan bibit nilam sebanyak 20.000 pohon, kopi arabika 32.000 pohon, kopi robusta 6.000 pohon, kelapa ganjah 48.270 pohon dan jambu mete 7.700 pohon.
Pengembangan sektor perikanan di kawasan simantri itu dengan memberikan bantuan bibit ikan lele sebanyak 163.000 ekor.
Penambahan pembangunan simantri itu masih terus diupayakan pada tahun-tahun mendatang dengan harapan minimal mampu membangun 350 unit.
Penambahan pembangunan dalam tahun 2011 tersebar di Kabupaten Buleleng 18 unit, Jembrana enam unit, Tabanan sepuluh unit, Badung empat unit, Kota Denpasar dua unit, Gianyar 14 unit, Bangli 12 unit, Klungkung 17 unit dan Karangasem 17 unit.
Simanteri dibangun dalam satu kawasan melibatkan kelompok-kelompok tani memadukan kegiatan sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan.
Ketut Teneng berharap, pengembangan simantri itu mampu mendorong anak-anak muda kembali menekuni sektor pertanian, yang dalam beberapa tahun belakangan ini kurangi diminati.
Pertanian terintegrasi yang dirintis itu selama ini telah terbukti mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, bahkan tidak kalah dengan penghasilan masyarakat yang bekerja di sektor pariwisata.
Dari pengembangan simanteri selain meningkatkan pendapatan dari berbagai usaha yang digeluti, juga dapat mendukung kelestarian lingkungan dan kebersihan Pulau Dewata.
Sebagian besar simanteri kini memproduksi limbah pertanian menjadi pupuk organik, sekaligus memanfaatkannya untuk menyuburkan tanah. Seluruh simantri nantinya mengarah ke sana, sehingga petani tidak lagi tergantung dari pupuk produksi pabrik, tutur Ketut Teneng.
(I006)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011