Palembang (ANTARA News) - Seluruh penumpang dan delapan orang awak kapal dilaporkan selamat meski kapal cepat (Jetfoil) Bahari Express yang ditumpanginya tenggelam di Perairan laut saat menuju Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel), Senin (26/1) petang.
Wakil Ketua Badan SAR Daerah (Basarda) Pelembang, Sumsel, R Bambang, Selasa mengatakan, Basarda Palembang telah menerima laporan dari aparat berwenang yang memastikan semua penumpang dan awak kapal cepat berhasil diselamatkan.
Mereka diselamatkan oleh awak dan orang sebuah kapal feri jenis roro (roll on roll off) yang kebetulan tengah melintas ketika kapal cepat itu tenggelam.
Menurut Bambang, seluruhnya 61 penumpang bersama delapan ABK berhasil dievakuasi dengan selamat dan dibawa kembali ke Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Senin malam.
Kapal cepat berpenumpang umum Ekspres Bahari 5 tujuan Pulau Bangka (Bangka Belitung) dari Pelabuhan Boom Baru, Palembang itu, Senin petang, tenggelam di wilayah perairan Bangka.
Informasi diperoleh menyebutkan, kapal yang tenggelam itu diterjang ombak saat dalam pelayaran memasuki perairan wilayah Bangka dari Sumsel.
Kapal jetfoil itu berangkat berlayar dari Pelabuhan Boom Baru, Palembang, dan mengalami celaka pada jalur pelayaran Bui Merah, Bangka, sekitar pkl. 15.00 hingga 16.00 WIB.
Info dari petugas dan penumpang menyebutkan, saat berlayar ombak tinggi, sehingga kapal kemasukan air dan akhirnya tenggelam.
Untungnya di dekat kapal itu sedang melintas kapal feri yang rutin berlayar pula di perairan tersebut, kemudian menolong para penumpang dan ABK kapal cepat itu.
Hingga kini belum diperoleh konfirmasi tentang penyebab pasti kecelakaan kapal jetfoil itu, dari pihak berwenang, baik Administratur Pelabuhan, Dinas Perhubungan (Laut) maupun Polisi Perairan (Polair) Polda Sumsel atas kejadian itu.
Namun diduga akibat cuaca buruk dan kondisi gelombang yang memang tidak baik untuk pelayaran.
Sebelumnya Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) setempat telah mengingatkan adanya ancaman gelombang tinggi yang bisa membahayakan pelayaran khususnya kapal-kapal kecil.
Kapal berpenumpang yang hendak berlayar ke Bangka dari Palembang sempat dilarang beroperasi, namun kemudian larangan itu dicabut dan pelayaran berjalan kembali walaupun BMG tetap menyampaikan peringatan akan bahaya gelombang dan cuaca buruk itu.
Di perairan Selat Bangka antara Provinsi Sumsel dan Bangka Belitung, dalam beberapa bulan terakhir terjadi beberapa kali kecelakaan kapal penumpang maupun kapal barang.
Dalam beberapa kali musibah laut itu, para penumpangnya masih bisa diselamatkan.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009