Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mencatat 36 rumah warga dan sekolah di daerah itu rusak karena gempa tektonik dengan magnitudo 6,6 pada Jumat, pukul 16.05 WIB.
"Dari 36 rumah itu di antaranya 11 unit rumah rusak berat, 21 unit rumah ringan, dan tiga unit sekolah rusak sedang," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebak Agus Riza Faizal di Lebak, Jumat.
BPBD Lebak hingga saat ini masih melakukan pendataan korban gempa karena tidak tertutup kemungkinan banyak kerusakan tempat tinggal masyarakat.
Ia mengatakan petugas dan relawan terus melakukan pemantauan di lapangan termasuk menerima laporan dari desa dan kecamatan terkait dengan dampak gempa tersebut.
Rumah dan sekolah yang rusak itu tersebar di 15 kecamatan.
Baca juga: Dari catatan sejarah terjadi delapan kali gempa merusak di Selat Sunda
Hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan adanya korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Kami terus bekerja hingga pagi untuk menerima laporan kerusakan rumah akibat gempa tektonik itu," katanya.
Gempa magnitudo 6,6 berpusat di lokasi 7,01 LS,105,26 BT atau 52 km barat daya Sumur, Provinsi Banten dengan kedalaman 10 km.
Berdasarkan informasi dari BMKG, katanya, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Masyarakat Kabupaten Lebak merasakan getaran cukup besar sehingga berhamburan keluar rumah.
"Kami kini menyediakan logistik untuk menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak gempa," katanya.
Baca juga: BPBD Banten imbau warga tetap waspada gempa susulan
Baca juga: Gempa Banten M6,6 dirasakan kuat di Kecamatan Sumur-Mandalawangi
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022