Dinamika demografis dan rencana investasi yang besar (massal) untuk masa mendatang akan mendorong ekonomi Indonesia menjadi negara besar ke sepuluh pada 2025, yang bernilai 4,7 triliun dolar AS sesuai dengan target pemerintah Indonesia.
Jakarta (ANTARA News)- Sebuah lembaga peneliti Frost & Sullivan mengatakan, Indonesia dan Korea Selatan telah mengubah perekonomian dunia secara fundamental, karena pasarnya masih terus berkembang.
Karena itu, para pakar Frost & Sullivan mengajak analis lainnya bergabung dalam acara Executive Briefing webinar mengenai peluang pasar yang berkembang di Indonesia dan Korea Selatan (Korsel), kata Director Frost & Sullivan Indonesia, Eugene Van De Weerd, di Jakarta, Kamis.
Van de Weerd dalam keterangan persnya mengatakan, briefing tersebut tidak hanya akan membahas pasar energi primer, tetapi juga fokus pada peluang investasi utama yang telah dijadwalkan implementasinya pada lima sampai sepuluh tahun ke depan.
"Kami juga menyediakan riset-riset terbaru dan mendatang serta kesempatan untuk bertanya dalam sesi tanya jawab dengan para analis Frost & Sullivan, katanya.
Menurut dia, Indonesia akan memasuki siklus pertumbuhan tinggi yang didorong oleh investasi dalam 10 sampai 15 tahun ke depan.
Indikator-indikatornya sudah terlihat bergerak ke arah yang tepat dan didukung oleh kondisi ekonomi makro yang kondusif, katanya
Ia mengatakan, dinamika demografis dan rencana investasi yang besar (massal) untuk masa mendatang akan mendorong ekonomi Indonesia menjadi negara besar ke sepuluh pada 2025, yang bernilai 4,7 triliun dolar AS sesuai dengan target pemerintah Indonesia.
Webinar ini merupakan agenda wajib bagi para CEO, presiden direktur, wakil presiden direktur, business development manager, strategic planner, marketing executive and para staff riset yang terlibat aktif dalam strategi, dan pertumbuhan di sektor manufaktur, telekomunikasi, energi, dan pasar industri automasi dan juga bagi mereka yang telah memiliki rencana untuk memasuki pasar berkembang yang dinamis, katanya.
"Kami juga menyediakan riset-riset terbaru dan mendatang serta kesempatan untuk bertanya dalam sesi tanya jawab dengan para analis Frost & Sullivan," tambahnya.
(A027)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011