Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong penguatan kolaborasi riset di antara anggota G20 yang mana Indonesia memegang Presidensi G20 saat ini.

"Kami berharap bisa berkontribusi untuk mendorong kolaborasi riset intra G20," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

BRIN menyelenggarakan pertemuan tingkat menteri tentang riset dan inovasi atau Ministerial Meeting on Research and Innovation, yang mana akan ada empat sesi pertemuan yang akan dimulai pada Februari sampai dengan Agustus 2022.

BRIN mengajukan dua topik utama dalam pertemuan itu, yakni penguatan kolaborasi riset berbasis resource sharing, dan pengaturan kolaborasi dan pelaksanaan riset berbasis biodiversitas lokal.

Indonesia mendapatkan kepercayaan memegang Presidensi G20 Tahun 2022 mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.

Baca juga: BRIN dorong banyak kolaborasi inovasi di antara negara anggota ASEAN
Baca juga: BRIN apresiasi kolaborasi riset dan inovasi antara Indonesia-Jepang

Dengan mengusung tema Recover Together, Recover Stronger atau "Pulih Bersama, Menjadi Lebih Kuat", Presidensi G20 Indonesia mendorong upaya bersama untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

Diketahui, anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris Raya, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

Pada 31 Oktober 2021, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menerima tongkat estafet Presidensi G20 dari Perdana Menteri Italia Mario Draghi. Selanjutnya, Indonesia akan memegang Keketuaan atau Presidensi G20 mulai dari 1 Desember 2021 hingga awal November 2022.

Selama keketuaan, Indonesia akan menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan sejumlah pertemuan internasional terkait lainnya.

Baca juga: Menristek dorong sinergi dan kolaborasi riset Indonesia dengan Eropa

Baca juga: Korika: AIIS 2021 perkuat keinginan Indonesia jadi pemain penting AI

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022