...harus mampu menemukan akar permasalahan dari radikalisme dan terorisme...

Palembang (ANTARA News) - Memahami akar masalah dipandang lebih ampuh mencegah praktik terorisme ketimbang menerapkan hukuman dan tindakan tegas bahkan pembunuhan terhadap pelaku aksi teror itu.

Dekan Fakultas Hukum Unsri, Prof Amzulian Rifai, saat berbicara pada seminar kemitraan Polri dan masyarakat dalam menangani radikalisme di Palembang, Kamis, mengatakan, bila tidak mengetahui akar permasalahannya maka teroris tetap ada.

"Oleh karena itu penyelenggara negara tidak boleh melakukan tindakan keras terhadap pelaku radikal tersebut," ujar dia pula.

"Mereka harus mampu menemukan akar permasalahan dari radikalisme dan terorisme," kata guru besar Fakultas Hukum Unsri tersebut.

Selain itu, katanya, harus ditanyakan secara mendalam apa sesungguhnya akar permasalahan radikalisme dan terorisme tersebut.

Lebih lanjut dia mengatakan, mengapa orang melaksanakan tindakan kekerasan dan memilih aksi teror sehingga tidak memiliki perasaan takut terhadap alat penyelenggara negara.

Menurut dia, akar permasalahan tersebut diantaranya ketidakpercayaan kepada negara, putus asa terhadap keadaan seperti kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan.

Bahkan, ada yang menilai negara sudah gagal melakukan intervensi dalam berbagai kebijakan untuk menyejahterakan rakyatnya.

"Harus ada penelitian secara ilmia atas terjadinya kasus kekerasan termasuk terorisme yang sering terjadi sekarang ini," katanya.

Oleh karena itu sudah menjadi tugas bersama untuk mengantisipasi terorisme yang sering teradi sekarang ini dengan melalukan evaluasi kepada masing-masing, tambah dia.
(U005)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011