Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan 32 orang calon pekerja migran Indonesia (CPMI) ilegal asal daerah itu, yang terjaring razia di Bekasi, Jawa Barat telah dipulangkan.
"Mereka (calon PMI Ilegal) telah tiba di rumah masing-masing pekan ini," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lombok Tengah Lalu Karyawan di Praya, Jumat.
Baca juga: Nakhoda kapal pengangkut 52 PMI ilegal mengaku terima upah Rp5 juta
Baca juga: Disnakertrans: Pengiriman PMI ke Malaysia masih ditutup, waspada calo
Dari 32 calon PMI ilegal yang gagal berangka ke sejumlah negara di kawasan Timur Tengah tersebut terdiri atas 28 perempuan dan empat orang pria. Sebelum dipulangkan mereka terlebih dahulu dibawa ke Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Provinsi NTB untuk pendataan.
"Sampai saat ini pengiriman PMI ke Timur Tengah masih tutup sebagai dampak COVID-19. Dari informasi mereka akan bekerja menjadi asisten rumah tangga," katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak pergi menggunakan jalur ilegal, karena akan merugikan diri sendiri, terlebih biaya yang dikeluarkan cukup banyak. "Intinya jangan berangkat secara ilegal," katanya.
Baca juga: Tujuh jenazah WNI korban kapal karam adalah warga NTB
Sebelumnya, sebanyak 54 calon pekerja migran Indonesia ilegal asal NTB dipulangkan setelah gagal berangkat ke negara-negara di kawasan Timur Tengah.
Para calon pekerja migran ini dipulangkan ke NTB setelah sebelumnya diamankan oleh Satgas Perlindungan PMI Kemenaker RI dalam inspeksi mendadak di salah satu penampungan calon pekerja migran di Bekasi, Jawa Barat.
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022